Selasa, 30 April 2024 | 23:35
NEWS

Wishnutama Berharap Sektor Pariwisata Dorong Perekonomian Nasional

Wishnutama Berharap Sektor Pariwisata Dorong Perekonomian Nasional
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama (Dok Ajeng Dinar Ulfiana/Katadata)

ASKARA - Kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Tanah Air diharapkan dapat mendorong kembali geliat ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan terbaru mencatat ekonomi nasional pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi negatif 5,32 persen (YoY).

Kontraksi terdalam dialami sektor transportasi dan pergudangan sebesar 30,84 persen. Penurunan terbesar kedua sektor jasa akomodasi dan makanan dan minuman yang mengalami kontraksi sebesar 22,31 persen. 

"Penyebabnya adalah terhentinya pergerakan manusia akibat pandemi yang membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah," kata Wishnutama dalam keterangannya, Kamis (6/8).

Selain itu, juga banyak ditutupnya tempat rekreasi dan hiburan yang berimbas pada menurunnya tingkat hunian kamar hotel serta restoran. "Dampaknya pada sektor pendukung pariwisata dan ekonomi kreatif seperti transportasi cukup besar," imbuh Wishnutama. 

Namun, sejak kebijakan pelonggaran PSBB diberlakukan beberapa pemerintah daerah, perlahan geliat ekonomi nasional mulai bergerak. 

Terakhir, Pemerintah Provinsi Bali yang membuka kembali sektor pariwisata untuk wisatawan Nusantara. Untuk itu, Wishnutama berharap kegiatan pariwisata dapat kembali mendorong perekonomian nasional. 

Walaupun demikian, penerapan protokol kesehatan menjadi syarat mutlak yang harus diperhatikan dalam hal tersebut. Tidak hanya bagi masyarakat, tapi juga para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

"Kami telah menginisiasi kampanye InDOnesia CARE, yaitu strategi komunikasi membangun kepercayaan publik," tutur Wishnutama. 

Selain itu juga membuktikan bahwa semua tempat usaha sektor parekraf telah mengutamakan prinsip-prinsip kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan lestari bagi konsumennya.

"Kemenparekraf tidak bisa bekerja sendirian menghadapi segala dampak yang timbul dari pandemi COVID-19. Perlu ada usaha bersama dengan kolaborasi baik antara pemerintah, industri, serta masyarakat," tandasnya. 

Komentar