Sabtu, 20 April 2024 | 04:46
NEWS

Muslihat Muslianto Terbongkar Setelah 12 Tahun Jadi TNI Gadungan

Muslihat Muslianto Terbongkar Setelah 12 Tahun Jadi TNI Gadungan
Tentara gadungan (manaberita.com)

ASKARA - Seorang warga Kompleks IDI, Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, bernama Muslianto (50) diamankan Babinsa Koramil 0201-05/Medan, Sumut, Kamis (30/7).

Selama ini, Muslianto mengaku sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) untuk pengamanan sejumlah kegiatan proyek. 

Bahkan, menjadi TNI gadungan berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu) sudah dilakoni Muslianto selama 12 tahun.

Terbongkarnya identitas Muslianto ini berawal saat Kamis (30/7/2020) berpapasan dengan Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Serka H Purba di kawasan Jalan Luku, tak jauh dari Fly Over Simpang Pos.

Serka Purba melihat ada keganjilan pada seragam PDL NKRI yang dipakai Muslianto. “Saat berpapasan di atas sepeda motor, Serka H Purba melihat seragam PDL yang dipakai pelaku tidak sesuai aturan yang berlaku,” ujar Dandim 0201/BS, Letkol Inf Agus Setiandar, SIP, dalam konperensi pers di Makodim 0201/BS, Jalan Pengadilan No.8 Medan, Kamis (30/7/2020) malam.

Dijelaskan Letkol Agus, kecurigaan Serka H Purba semakin menguat, saat pelaku yang ditanya tentang KTA dan NRP-nya, justru memberikan jawaban yang berbelit-belit. 

Dengan komunikasi persuasif, Serka H Purba pun menggiring pelaku yang mengaku bertugas di Denmadam I/BB ini menuju Makoramil 0201-05/Medan Baru.

“Setelah diinterogasi secara marathon oleh Danramil 0201-05/Medan Baru, Kapten Arm Edi Hutabarat yang didampingi Serka H Purba dan sejumlah Babinsa lainnya, Muslianto akhirnya mengakui dirinya sebagai tentara gadungan,” ungkap Letkol Agus.

Saat diinterogasi Dan Unit Intel Kodim 0201/BS, Kapten Czi Sonny Ginting bersama personel Intel Kodim 0201/BS, Muslianto menjabarkan untuk meyakinkan orang lain bahwa dirinya prajurit asli, dia melengkapi dirnya dengan seragam PDL NKRI berpangkat Peltu, sepatu lars panjang, baret, sangkur, dan sebuah pistol jenis Air Soft Gun.

Barang bukti perlengkapan tentara yang digunakan tersangka selama 12 tahun. Tak cukup hanya itu, mulai dari KTP, SIM hingga Kartu Keluarga, semuanya pun mencantumkan identitasnya sebagai Prajurit TNI AD.

“Penggunaan identitas TNI AD di semua dokumen ini, dimaksudkan pelaku untuk memudahkan aksinya dalam membacking kegiatan-kegiatan proyek. Seperti pengemasan tabung elpiji, dan kegiatan pemasangan kabel bawah tanah milik PLN,” ujar Letkol Agus. 

Dengan mengantongi identitas sebagai Prajurit TNI AD, lanjut Letkol Agus, pelaku juga memanfaatkannya untuk mempermudah pengurusan kredit motor, dan pengurusan melamar kerja maupun masuk perguruan tinggi oleh dua orang anaknya. Diungkapkan Letkol Agus lagi, praktik pemalsuan identitas sebagai Prajurit TNI AD, mulai dilakukan Muslianto sejak tahun 2008, ketika dirinya berhenti kerja sebagai sopir pribadi seorang Perwira Menengah (Pamen) berpangkat Kolonel. 

“Atas pengungkapan kasus ini, tidak hanya TNI AD yang sangat dirugikan, tetapi juga Polri melalui pemalsuan identitas pada SIM, dan pemerintah melalui pemalsuan identitas pada KK. Oleh karenanya, TNI AD melalui Kodim 0201/BS akan mengajukan tuntutan kepada pelaku yang kini telah diserahkan ke Polrestabes Medan untuk proses hukum selanjutnya,” papar Letkol Agus.

Terkait respons terhadap kasus seperti ini, Letkol Agus berharap kepada seluruh warga Kota Medan untuk tidak mudah percaya terhadap oknum-oknum yang mengaku sebagai Prajurit TNI. 

“Bila menemukan hal-hal yang seperti ini, segera cross check dengan Babinsa atau Koramil terdekat. Karena tidak menutup kemungkinan, pelaku yang mencatut institusi TNI, biasanya adalah orang-orang yang lihai dalam berkomunikasi. Buktinya Muslianto ini yang selama 12 tahun praktiknya sudah cukup banyak Prajurit TNI yang berhasil dibohonginya,” tegasnya. 

Terhadap Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Serka H Purba, Letkol Agus memastikan dirinya akan memberikan reward.

“Ke Komando Atas juga akan kami ajukan (rewardnya), apakah berupa kesejahteraan atau kenaikkan pangkat,” pungkas abituren Akmil 1999 ini. (pojoksatu/jpnn)

Komentar