Selasa, 16 April 2024 | 17:52
NEWS

Oman Kembali Lockdown, Termasuk Saat Hari Raya Idul Adha

Oman Kembali Lockdown, Termasuk Saat Hari Raya Idul Adha
Ilustrasi lockdown (Freepik)

ASKARA - Mulai tanggal 25 Juli 2020 hingga 8 Agustus mendatang, Oman akan memberlakukan jam malam dan melarang masyarakatnya untuk melakukan perjalanan. Keputusan tersebut juga berlaku saat Hari Raya Idul Adha. 

Menukil Middle East Eye, kebijakan tersebut diambil sebagai strategi memperlambat penyebaran Covid-19, dan kebijakan atas meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19 di dunia yang saat ini lebih dari 600.000 orang.

Selain itu, kebijakan lockdown ini merupakan pertimbangan Kementerian Kesehatan di mana selama diberlakukan jalam malam sejak pukul 7 malam hingga 6 pagi toko-toko dan ruang publik lainnya ditutup. 

Penelusuran Askara terhadap Worldometers per tanggal 23 Juli 2020, jumlah penduduk Oman yang terinfeksi Covid-19 sebanyak 71.547 orang dengan jumlah penambahan harian sebanyak 349 orang. Sementara itu jumlah kematiannya sebanyak 68 orang dan jumlah yang pulih sebanyak 47.922 orang. 

Sebelumnya, Kesultanan Oman telah mengumumkan kebijakan lockdown ke beberapa daerah termasuk Muscat, Dhofar, Duqm dan beberapa kota wisata lainnya sejak pada Maret lalu. 

Namun pada April, secara bertahap pusat-pusat komersial kembali membuka dan lockdown dicabut. Kini lockdown kembali diterapkan, dimulai 25 Juli mendatang.

Saat ini, perbatasan udara dan darat masih ditutup, kecuali perjalanan secara repatriasi. Namun, sejak minggu lalu, pemerintah mulai mengizinkan warga untuk terbang ke luar negeri dengan cara mengajukan izin terlebih dahulu.

Diketahui, Dewan Kerjasama Teluk, yang meliputi Oman dan lima negara Teluk Arab lainnya, negara terbesar Arab Saudi memiliki jumlah tertinggi yang dikonfirmasi terinfeksi, di mana telah tercatat lebih dari 582.000 kasus dan lebih dari 3.880 kematian.

Akhir pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan rekor peningkatan 260.000 kasus baru yang terkonfirmasi dalam satu hari karena jumlah infeksi terus meningkat di beberapa negara, termasuk AS, Brasil, India, dan Afrika Selatan.

Komentar