Minggu, 19 Mei 2024 | 00:17
NEWS

Secercah Harapan untuk Warga Dua Kampung Terpencil di Kepulauan Yapen

Secercah Harapan untuk Warga Dua Kampung Terpencil di Kepulauan Yapen
Warga dan Satgas angkut bahan meterial ke Kampung Toweta dan Kampung Natabui (Penrem 174)

ASKARA - Kampung Toweta dan Kampung Natabui merupakan dua kampung yang berada di wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen, berjarak kurang lebih 80 kilometer dari Kota Serui, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Yapen. 

Akses ke dua kampung itu, dapat ditempuh melalui perjalanan darat dengan waktu 4-5 jam menembus hutan, berjalan terjal berbatu dan licin.

Masyarakat Kampung Toweta dan Natabui hingga saat ini kurang tersentuh pembangunan, sehingga masyarakat sangat antusias kala kampungnya dijadikan obyek sasaran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-108 di tahun 2020.

Salah satu pemuda di Kampung Natabui Epianus Arampayai, mengaku bersyukur dengan adanya pembangunan 13 unit rumah permanen untuk masyarakat yang dilakukan dalam program TMMD ke-108 tahun 2020. 

Dari ke-13 rumah yang dibangun, 10 rumah dibangun di Kampung Natabui dan 3 (tiga) rumah dibangun di Kampung Toweta.

Selain membangun rumah, TMMD di Kampung Toweta dan Kampung Natabui, Satgas TMMD juga membuat bak penampungan air bersih untuk warga kampung. Sebelumnya, warga harus ke mata air di sungau sejauh 2 kilometer untuk mengambil air bersih di sungai terdekat.

Proses pengerjaan 13 rumah warga, serta perbaikan sumber air bersih Satgas TMMD dihadapkan dengan kondisi geografis di wilayah tersebut.

Pendistribusian material bangunan terpaksa harus diangkut secara manual. Sebab kondisi jalan licin dan berlumpur serta harus melalui jalan setapak menuju lokasi pembangunan, sehingga sangat menyulitkan menggunakan kendaraan untuk mengangkut material.

Danramil 1709 Yapen Waropen, Distrik Yapen Barat, Kapten Yeremias Ayomi yang memimpin pendistribusian material menyebutkan, bahan bangunan harus dipikul para prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD dengan bantuan warga setempat. 

"Warga memikul material bangunan dengan noken (tas khas Papua) yang dipakai sebagai untuk menyimpan keperluan sehari-hari dialihfungsikan untuk mengangkut bahan material seperti batu bata dan lain-lainya," ujarnya.

Yeremias mengaku terharu dengan perjuangan warga yang tinggal di dua kampung itu. Sebab, dengan segala keterbatasan dan sulitnya jalan tembus ke kampungnya, warga tetap berjuang demi adanya perubahan. 

"Perjuangan warga ini yang membuat segala kesulitan TMMD tak pernah dirasakan lagi. Terlebih warga di dua kampung sangat antusias dalam mendukung TMMD," ungkapnya.

Selain kegiatan fisik berupa pembangunan 13 rumah kegiatan TMMD 108 di Kampung Toweta dan Kampung Natabui Satgas TMMD juga menggelar kegiatan non fisik seperti pengobatan gratis. 

"Masyarakat diberikan obat dan vitamin, serta diminta untuk tetap menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar. Semoga masyarakat di kampung tetap sehat dan kuat," harapnya. 

Komandan Kodim 1709/Yawa, Letkol Inf Leon Pangaribuan menuturkan, Satgas TMMD dan warga setempat sangat akrab dan kompak dalam mendukung pengerjaan TMMD. "Kami harap sinergitas tak putus sampai di sini, walau TMMD nantinya selesai dilakukan," ucapnya.

Dalam programnya, Satgas TMMD membantu mengatasi kesulitan masyarakat di suatu daerah yang tertinggal, terisolasi, dan berada di pinggiran, serta terbelakang yang jauh dari jangkauan pembangunan. Harapannya, dapat menghadirkan percepatan pembangunan desa dengan melibatkan TNI, serta lintas sektoral di pemerintah daerah.

"Mudah-mudahan pembangunan cepat selesai dengan sinergitas yang dibangun antara TNI dan masyarakat. Senyum bahagia menghiasi wajah masyarakat. Dengan adanya program TMMD ini tak akan ada lagi jarak yang jauh untuk mengambil air bersih dalam pemenuhan kebutuhan harian masyarakat," harapnya.

"Inilah secercah harapan nyata dari TMMD untuk dua kampung terpencil di Kepulauan Yapen, Papua," ungkap Leon. 

Komentar