Jumat, 26 April 2024 | 06:42
NEWS

Pemerintah: Jangan Khawatir Secapa Bandung Jadi Klaster Baru

Pemerintah: Jangan Khawatir Secapa Bandung Jadi Klaster Baru
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (Dok. BNPB)

ASKARA - Pemerintah meminta masyarakat tidak perlu khawatir menyikapi kenaikan angka Covid-19 hari ini khususnya dari Jawa Barat. 

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan jumlah positif Covid-19 bertambah 2657 dengan total menjadi 70.736. 

Provinsi dengan kasus terbanyak adalah Jabar dengan 962 yang berasal dari Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa) Kota Bandung. 

"Oleh karena itu, kami mohon masyarakat untuk tenang tidak perlu panik karena ini sudah ditangani secara profesional sesuai dengan standar internasional," ujarnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (9/7). 

Yurianto menjamin bahwa seluruh peserta maupun pelatih Secapa Bandung yang terpapar Covid-19 saat ini tengah menjalani karantina dan dijaga ketat Dinas Kesehatan Jabar, Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan dari Kodam III Siliwangi. 

"Kita melakukan karantina wilayah dan kemudian kita menjamin sepenuhnya bahwa evaluasi terhadap peserta karantina dijalankan dengan maksimal," katanya.

Imbauan pemerintah sekaligus mengingatkan pihak keluarga dari peserta maupun pelatih Secapa Bandung yang terpapar Covid-19 dapat memahami situasi. Dan tetap bisa menjaga komunikasi dengan sambungan telepon.

"Kami juga berharap bahwa keluarga para peserta didik yang berasal dari seluruh Indonesia memahami ini, memaklumi ini. Dan masih tetap bisa melaksanakan kontak komunikasi menggunakan telepon atau sarana media yang lain dengan keluarganya yang saat ini sedang kita karantina," jelas Yurianto.

Adapun, keseluruhan kasus positif dari Secapa Bandung sebanyak 1262 orang.

"Dari jumlah 1262 kasus positif yang kita identifikasi hanya ada 17 orang yang saat ini kita rawat dan kita lakukan isolasi di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Karena ada keluhan meskipun dalam derajat keluhan ringan," kata Yurianto.

Komentar