Sabtu, 20 April 2024 | 15:15
COMMUNITY

Perhatian Islam Terhadap Pendidikan Rakyat Negeri Taklukkan

Perhatian Islam Terhadap Pendidikan Rakyat Negeri Taklukkan
Ilustrasi. (Kisahmuslim)

ASKARA - Negeri-negeri yang dikuasai Islam terbentang dari China di sebelah timur hingga Andalusia di sebelah barat. Dari tepian Laut Tengah di sebelah utara hingga Sudan di sebelah Selatan. 

Pemerintah Islam tidak memperlakukan wilayah taklukkan sebagai wilayah jajahan. Rakyatnya pun tidak mendapat perlakuan yang tidak adil. Mereka mendapatkan hak yang sama, termasuk dalam bidang pendidikan.

Karena itu, para khalifah tidak lupa menyertakan para ulama dalam setiap pasukan yang diutus. Selain bertugas menjelaskan keutamaan dan adab dalam berjihad, para ulama ini juga nantinya bertugas mendidik masyarakat daerah taklukkan. Mengajari mereka Al Qur'an, hadits, Bahasa Arab, menjelaskan tentang halal dan haram, dan segala hal yang bermanfaat untuk mereka dalam urusan agama dan dunia.

Berikut beberapa contoh nyata dari praktik tersebut;

Pada tahun 52 H/672 M Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan radhiallahu 'anhuma mengurus Mujahid bin Jabir al-Makhzumi ke Kepulauan Rhodes yang sekarang merupakan wilayah Laut Tengah. Mujahid ditugaskan untuk menjelaskan isi Al Qur'an kepada masyarakat di sana.

Ketika Uqbah bin Nafi' menaklukkan Afrika Utara, di dalam pasukannya terdapat 25 orang sahabat Nabi. Sebagian dari mereka menetap di Qairawan dan sebagian di kota-kota lainnya. Kemudian mereka mengajarkan Al Qur'an dan agama Islam kepada orang-orang Berber dan Amazigh.

Saat Hasan bin Nu'man membangun Tunisia pada tahun 84 H/703 M ia menugaskan 13 orang ahli fikih dari Kalangan tabi'in untuk mengajarkan penduduknya Al Qur'an dan Bahasa Arab.

Demikian juga yang dilakukan oleh Musa bin Nushair saat memasuki Kota Tangier di Maroko. Ia meninggalkan pasukannya yang dipimpin oleh Tariq bin Ziyad di wilayah tersebut. Setelah orang-orang penduduk asli dari kalangan Amazigh mulai akrab bersama mereka, Musa bin Nushair mengirimkan 17 orang ulama untuk mengajari mereka agama Islam.

Umar bin Abdul Aziz pada tahun 100 H/718 M mengirim 10 tokoh besar tabi'in menuju Afrika Utara dan Maroko. Di antara mereka adalah Abdurrahman bin Rafi' at-Tanukhi dan Saad bin Mas'ud at-Tajibi. Mereka bertugas mengajarkan Al Qur'an, hadits, Bahasa Arab, dan halal dan haram.

Saat pasukan Islam memasuki Andalusia bersama mereka terdapat seorang sahabat Nabi yang bernama al-Mundzir al-Aslami dan sejumlah tabi'in. Mereka membimbing para pasukan dan penduduk daerah taklukkan. (kisahmuslim)

Komentar