Sabtu, 20 April 2024 | 22:46
NEWS

KBRI Quito Berbagi Kiat Melindungi Diri dari Kejahatan Internet

KBRI Quito Berbagi Kiat Melindungi Diri dari Kejahatan Internet
Dubes RI untuk Ekuador Diennaryati Tjokrosuprihatono. (KBRI Quito)

ASKARA - Jumlah pengguna internet saat pandemi virus corona meningkat tinggi, begitu juga dengan masyarakat yang menjadi korban penipuan online. 

Untuk itu, KBRI Quito mengadakan webinar dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dari kejahatan internet. Mengangkat tema Melindungi Diri dari Kejahatan Internet, webinar digelar pada 27 Juni lalu. 

Kepala Pusat Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Kementerian Luar Negeri Agus Trenggono menjadi keynote speaker. Pembicara lainnya adalah Rally Apriyanto dan Harris Irvan selaku staf KBRI Quito yang saling membahas dan berdiskusi tentang masalah penipuan melalui internet serta bagaimana mencegah agar tidak terkena kejahatan penipuan online.

Dubes RI untuk Ekuador Diennaryati Tjokrosuprihatono menyampaikan tentang kemajuan perkembangan internet yang memberikan banyak kemudahan dalam hidup.

"Internet memudahkan kita untuk berhubungan dengan orang lain di daerah yang jauh, salah satunya adalah dapat melakukan webinar jarak jauh tanpa harus bertemu langsung. Namun di balik kemudahan-kemudahan tersebut terdapat risiko berbahaya yang dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi penipuan atau kejahatan lain. Tujuan webinar dan diskusi santai ini adalah agar kita dapat lebih waspada dan bijak dalam menggunakan internet," jelasnya.

Agus Trenggono dalam paparannya mengatakan bahwa pengguna internet harus bisa menyeimbangkan antara keamanan dan kenyamanan. Agar kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kenyamanan pemakai serta tetap dapat menjaga diri dan terhindar dari kejahatan virtual. Dalam mengamankan diri dari kejahatan virtual melalui internet, pengguna adalah kunci utama bukan teknologinya. 

"Kita harus selalu waspada dan bersikap bijak dalam menggunakannya. Seringkali kita lalai dalam mengamankan diri sendiri, seperti karena takut lupa kita menuliskan password di tempat yang mungkin mudah dibaca orang lain juga atau memposting data yang bersifat terlalu pribadi di sosial media seperti alamat rumah, nomor telepon, nomor rekening yang mudah dapat disalahgunakan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Menurut Agus Trenggono, prinsip dasar yang perlu ditanamkan adalah harus berfikir matang sebelum melakukan tindakan atau mengunggah sesuatu di internet tanpa mengetahui sumber beritanya.  

"Gunakan logika dasar sebagai pertimbangan sebelum mengambil keputusan. Jika terjadi kejahatan siber maka kita harus segera melaporkan kepada pihak yang berwajib," katanya.

Sementara, Rally dan Harris dari KBRI Quito banyak membahas tentang contoh penipuan virtual yang marak terjadi, baik yang sederhana sampai yang kompleks. Untuk lebih waspada dan tidak mudah terjebak kemudian menyesal belakangan sangat disarankan tenang dan berfikir matang dulu sebelum bertindak atau mengambil keputusan, baik dalam memberitakan atau meneruskan unggahan berita kepada orang lain yang nantinya akan merugikan diri sendiri atau orang lain karena informasi yang disampaikan ternyata hoaks. Seringkali penipu mencari celah dengan memberikan kabar yang mengandung unsur emosi, baik emosi senang ataupun sedih. Dalam hal menerima berita seperti ini gunakan akal sehat atau pertimbangan matang, jangan terlarut dalam emosi sedih atau senang yang berlebihan.

Contoh saat diberitahu bahwa akan mendapat hadiah kegembiraan yang berlebihan seringkali mengikuti perintah dari si pembuat berita misalnya dengan mengirimkan sejumlah dana. Demikian pula dalam bereaksi terhadap berita tentang musibah yang dialami salah satu anggota keluarga seringkali bertindak emosional sehingga buntutnya tertipu dan rugi sendiri. Oleh karena itu, perlu sekali bersikap tenang dan berfikir dengan logika dasar sebelum mengambil tindakan atau kalau perlu mendiskusikannya dengan orang lain agar lebih objektif.

"Kenyataan bahwa saat ini hidup kita banyak dimudahkan dengan adanya teknologi internet kita tetap harus waspada, jangan menjadi lengah dan perlu mencari cara yang aman dan nyaman untuk melindungi diri dari kejahatan yang mungkin dilakukan melalui internet. Bersikaplah dengan bijak dan dapatkan manfaatnya, serta tetap waspada agar tidak menjadi korban dari pihak yang tidak bertanggung jawab," jelas Rally.

Komentar