Jumat, 17 Mei 2024 | 05:08
NEWS

Buat Perantau Jatim, Ingat Ya Pesan Bu Khofifah

Buat Perantau Jatim, Ingat Ya Pesan Bu Khofifah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Dok. Merdeka)

ASKARA - Jawa Timur menjadi provinsi dengan tingkatan penyebaran virus corona (Covid-19) cukup tinggi.

Hingga hari ini (Sabtu, 23/5) terkonfirmasi positif sebanyak 21.745 orang. Di mana, 3595 orang di antaranya dari Jatim.

Menghindari lonjakan positif Covid-19 pasca Lebaran, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau para perantau untuk tidak kembali ke kampung halaman alias mudik. Hal itu berdasarkan adanya teori push and pull.

"Didorong ke luar ditarik ke dalam setelah sukses di luar mereka akan kembali ke kampung halaman masing-masing. Ada yang kemudian kembali ke kampung halaman, mereka beli rumah, mereka bangun rumah, mereka beli sawah, mereka beli ternak, dan seterusnya. Kemudian merantau kembali. Sekarang tahun ini kita semua harus sabar dan bisa menahan diri untuk tidak ke kampung dulu, untuk tidak mudik dulu," jelas Khofifah secara virtual di Gedung BNPB.

Dia menuturkan, para perantau asal Jatim harus memahami bahwa jika melakukan mudik maka akan berstatus sebagai orang dengan risiko (ODR) sehingga berpotensi menyebarkan virus corona.  

Bahkan, di Jatim, orang tanpa gejala (OTG) yang potensi terkonfirmasi positif Covid-19 angkanya makin naik yang semula 21 persen menjadi 26 persen. Dan dua hari belakangan sudah mencapai 34,2 persen.

"Artinya yang tidak ada gejala flu, pilek, sesak nafas apalagi demam juga tidak tapi ternyata dia carier kita," kata Khofifah.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat patuh dengan menjalani silaturahmi Idul Fitri cukup melalui komunikasi secara virtual.

"Jaga diri kita, jaga keluarga kita, jaga kerabat kita. Karena biasanya yang mudik pasti sudah rindu kampung halaman. Hari pertama, hari kedua biasanya keliling kampung ingin silaturahim. Kita lakukan secara online, hari ini halal bihalal kita lakukan secara online," pesan Khofifah.  

Komentar