Selasa, 21 Mei 2024 | 15:05
NEWS

Psikiater: Pandemi Corona, Batasi Informasi yang Berlebihan

Psikiater: Pandemi Corona, Batasi Informasi yang Berlebihan
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia dr. Lahargo Kembaren (Dok BNPB)

ASKARA - Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyatakan, membatasi perolehan informasi secara berlebihan dari berita, yang belum diketahui kebenarannya membantu menjaga kesehatan jiwa di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Batasi informasi yang berlebihan," kata Psikiater dr. Lahargo Kembaren di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Jumat (1/5).

Sebab kecemasan, kekhawatiran bisa muncul akibat terlalu banyak menonton, membaca dan mendengar informasi secara berlebihan. Dalam hal ini memberi jarak sejenak untuk tidak mengkonsumsi berita atau informasi yang berlebihan dapat memperbaiki diri secara psikologis.

"Mengambil jarak sejenak dari informasi tersebut akan baik bagi kesehatan jiwa kita," terangnya.

Dalam hal ini masyarakat perlu memilah informasi dengan memperolehnya dari sumber-sumber resmi dan terpercaya seperti website covid19.go.id, WhatsApp Covid-19.

Informasi Pusat Layanan Telepon COVID-19 119, siaran televisi milik pemerintah yang digandakan melalui media swasta nasional lainnya. "Dengan membaca dari sumber yang keliru itu akan membuat kita lebih cemas, lebih khawatir dan memungkinkan untuk memunculkan masalah kesehatan jiwa," katanya.

Masyarakat juga perlu mengatasi berbagai kondisi perasaan yang tidak nyaman akibat Covid-19 dengan melakukan hal-hal yang positif. 

Seperti berolahraga, melakukan aktivitas produktif, menjalankan hobi, istirahat yang cukup dan tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat merusak kesehatan.

"Hindarilah merokok, hindari minum alkohol atau narkoba untuk mengatasi perasaan tidak nyaman karena itu tidak akan menyelesaikan masalah," terangnya.

Komentar