Sabtu, 11 Mei 2024 | 23:24
NEWS

Masuk Musim Pancaroba, Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Cuaca Esktrem

Masuk Musim Pancaroba, Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Cuaca Esktrem
Ilustrasi cuaca ekstrem (climatechange-theneweconomy.com)

ASKARA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia tengah mengalami periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba).

Pada periode pancaroba ini, cuaca umumnya berubah lebih dinamis dan sangat dipengaruhi pemanasan permukaan oleh radiasi matahari, sirkulasi atmosfer lokal.

Serta ada atau tidaknya gangguan atmosfer di atas suatu wilayah dan sekitarnya akibat aktivitas badai tropis, pusaran angin atau gelombang atmosfer ekuator tropis.

Berdasarkan pemantauan dan analisis BMKG dalam beberapa hari terakhir, serta prediksi kondisi atmosfer untuk seminggu ke depan mengalami perubahan. 

Terdapat indikasi adanya perambatan gelombang atmosfer ekuator tropis MJO (Maden Julian Oscilation) sirkulasi siklonik (pusaran angin) di sekitar Laut Jawa bagian barat. Serta di perairan utara Maluku dan Papua Barat 

"Pada perode 27 Aprill-3 Mei 2020 yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan yang cepat dan lebat," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/5).

Gelombang atmosfer ekuator tropis merupakan gangguan atmosfer berupa perambatan klaster udara basah, yang menjalar dari Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-90 hari. 

"Pada saat berada di atas suatu wilayah, perambatan MJO dapat memicu pertumbuhan awan yang cepat dan besar. Sehingga menghasilkan hujan dengan curah yang tinggi," jelas Dwikorita.

Berdasarkan hal tersebut BMKG mengimbau Pemerintah Provinsi dan masyarakat Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat. 

Lalu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem.

"Serta dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin dalam 1 hingga 5 hari ke depan," ungkapnya. 

Komentar