ASKARA - Universitas Indonesia (UI) menginisiasi program Ember Cuci Tangan untuk Kampung Kota Siaga Covid-19. 

"UI akan terus mengupayakan berbagai program sebagai dukungan pada masyarakat dan pemerintah, untuk dapat bersama-sama menghadapi pandemi global dalam pengendalian penyebaran virus Covid-19," ujar Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Abdul Haris, Minggu (19/4).

Program ini diprakarsai oleh seorang Dosen dari Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Herlily, yang didesain dengan memodifikasi keran pada bagian bawahnya. Dari program ini, telah disebar 150 unit ember di 10 kampung kota padat penduduk, terutama di Jakarta Utara dan Jakarta Barat, untuk memenuhi kebutuhan fasilitas cuci tangan.

Inisiatif ini dilakukan lantaran kampung-kampung di Kota Jakarta yang padat penduduk, saat ini menjadi salah satu area yang memiliki risiko tinggi penyebaran Covid-19. Di sisi lain, kampung kota juga memiliki keterbatasan tersedianya akses keran air mengalir, serta keterbatasan ruang untuk peletakan movable hand washer.

Berangkat dari permasalahan inilah, akhirnya Herlily dan tim berinisiatif memberikan perhatian khusus dengan memfasilitasi kebutuhan masyarakat agar semakin meningkatkan efektivitas kegiatan mencuci tangan. 

"Hal yang sangat mendasar seperti mencuci tangan dengan air mengalir merupakan suatu tantangan tersendiri bagi warga kampung kota di Jakarta. Tidak semua lapisan masyarakat dapat melakukan anjuran cuci tangan disebabkan keterbatasan fisik dan ekonomi, terutama keterbatasan ketersediaan fasilitas air bersih di ruang luar," ungkap Herlily.

Herlily berharap, melalui program pendistribusian Ember Cuci Tangan untuk Kampung Kota Siaga Covid-19 ini dapat turut membantu warga untuk menjaga kebersihan dan mengurangi penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Program Ember Cuci Tangan Covid-19 melibatkan masyarakat agar dapat dikelola bersama-sama oleh warga setempat, misalnya dengan memastikan ketersediaan air di ember dan sabun. Jika dirasa kurang, unitnya juga dapat dengan mudah ditambah atau diciptakan serupa oleh warga secara swadaya.