Sabtu, 18 Mei 2024 | 20:27
NEWS

Infodemik Tidak Menolong di Tengah Pandemi

Infodemik Tidak Menolong di Tengah Pandemi
Pendiri Mafindo Harry Sufehmi. (Dok. BNPB)

ASKARA - Dalam upaya memutus penyebaran virus corona (Covid-19) ada hambatan lain yang dihadapi masyarakat yaitu infodemik atau gelombang informasi berlebihan tentang suatu masalah. 

Pendiri Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Harry Sufehmi mengatakan bahwa saat ini istilah infodemik sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi dan tidak menolong sama sekali.

"Kita saat ini di situasi pandemi wabah global bukan lokal. Infodemik tidak menolong situasi yang parah ini," kata Harry di Graha BNPB, Sabtu (18/4).

Infodemik juga dapat berakibat fatal hingga menyebabkan korban nyawa. Fenomena itu sering muncul di tengah masyarakat, seperti informasi tidak benar mengenai salah satu obat penangkal Covid-19. Sehingga mengabaikan anjuran protokol kesehatan.

"Misalnya informasi mengenai obat tapi hoaks. Jadi lengah tidak apa-apa kalau kena tinggal kasih bawang putih padahal sebetulnya hoaks. Terus berbagai narasi yang menghasut tapi hoaks," tutur Harry. 

Infodemik menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat yang sudah cukup kesusahan karena wabah.

Perlu dipahami bahwa dasar untuk mendeteksi dan menangkal hoaks. Seperti diajarkan hadist melalui ulama dengan dasar sanad dan matan yaitu mengetahui asal atau sumber dan bunyi makna dan pemahaman tentang isinya. 

"Sanad itu sumber, matan itu konten. Jadi maksudnya kita cek kalau kita dapat berita, sanadnya apa nih, sumbernya dari mana. Kalau cuma forward-an whatsapp yang tidak jelas sumbernya sama sekali ya kita anggap hoaks saja sampai terbukti sebaliknya. Jadi supaya aman," papar Harry. 

Komentar