Kamis, 25 April 2024 | 16:52
LIFESTYLE

Optimisme Industri Film Indonesia di Tengah Pandemi

Optimisme Industri Film Indonesia di Tengah Pandemi
Ilustrasi perfilman (Thinkstock-ktsimage)

ASKARA - Pengusaha di sektor ekonomi kreatif khususnya bidang perfilman mengaku tetap optimistis dan berusaha dapat terus produktif dalam situasi sulit imbas pandemi virus corona Covid-19. Mereka juga yakin bakal bangkit setelah pandemi ini berakhir. 

CEO GoPlay, Edy Sulistyo mengatakan, situasi Covid-19 membuat deretan produksi film miliknya terpaksa dihentikan sementara demi keselamatan artis, pekerja kreatif, serta kru perfilman. 

Namun, di sisi lain Edy melihat dampak positif terhadap industri, terutama layanan Over The Top (OTT) yang jadi produk andalan GoPlay.

"Saat kampanye untuk di rumah saja, kami memberikan layanan gratis masyarakat untuk menikmati hiburan dalam layanan kami. Tanpa kami sadari, terdapat imbas luar biasa karena engagement terhadap platform kami naik 10 kali lipat," kata Edi Sulistyo, dalam keterangannya, Kamis (16/4).

Dalam situasi ini masyarakat memberikan apresiasi lebih terhadap film Indonesia. Mereka baru menyadari film Indonesia semakin baik secara kualitas, tidak kalah dengan produksi luar baik secara cerita atau skala produksi.

“Kami menilai, sekarang adalah saat yang tepat untuk lebih memperkenalkan film Indonesia dan meningkatkan rasa percaya diri masyarakat terhadap film Indonesia," tuturnya. Sehingga setelah Covid-19, film Indonesia akan kembali lebih kuat dari sebelumnya.

Ketua Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), Edwin Nazir menyatakan, banyak rumah produksi yang filmnya masuk dalam tahap pra-produksi maupun pasca-produksi, memanfaatkan situasi saat ini mengerjakannya dengan lebih baik.

“Harapannya saat situasi membaik, mereka bisa langsung berproduksi dan film yang sudah tahap pasca-produksi juga bisa langsung tayang di bioskop,” harap Edwin Nazir.

Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Joshua Simanjuntak mengapresiasi optimisme pengusaha sektor industri kreatif, khususnya di bidang perfilman. 

“Bersama-sama kami terus berupaya untuk membantu industri film ini terus bertahan," ucap Joshua. 

Joshua pun tidak menampik bahwa kondisi saat ini memberikan dampak yang berat bagi industri perfilman yang termasuk satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif.

"Kami terbuka dengan ide-ide baru yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Bersama pelaku industri kita mencari cara untuk bisa membantu,” tandas Joshua.

Komentar