Minggu, 12 Mei 2024 | 01:29
NEWS

Aktivitas Anak Krakatau Sudah Reda, Warga Diminta Tidak Panik

Aktivitas Anak Krakatau Sudah Reda, Warga Diminta Tidak Panik
Erupsi Anak Krakatau dilihat dari pos pemantauan. (Twitter)

ASKARA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan menyebut kondisi mutakhir di Kecamatan Rajabasa tidak terpantau adanya dampak erupsi Gunung Anak Krakatau.

Kepala Pusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan pada Sabtu (11/4) pukul 04.00 WIB tidak terpantau adanya bau belerang dan debu vulkanik saat turun hujan.

Warga yang berada sepanjang pantai yaitu Desa Way Mulih, Desa Way Mulih Timur, dan Desa Kunjir juga sudah berangsur kembali ke rumah masing-masing. 

Meski begitu, warga masih berjaga-jaga untuk memantau kondisi erupsi Anak Krakatau. 

Menurut Agus, saat ini upaya yang dilakukan adalah Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lampung Selatan telah menghubungi tim pemantau Gunung Api Krakatau dan warga diimbau agar tidak panik.

"Hasilnya yaitu Status masih waspada (Level II) dan aktivitas vulkanik sudah reda. Masyarakat diimbau tidak panik," ujarnya kepada media. 

Selain itu, TRC BPBD Lampung Selatan juga menggunakan mobil rescue untuk memberi pengumuman kepada warga agar tetap tenang karena aktivitas Anak Krakatau sudah reda.

"TNI/Polri saat ini siaga di lokasi kejadian untuk membantu mengevakuasi warga. Aparat desa dan camat setempat sudah berada di lokasi kejadian memberikan arahan kepada warga," jelas Agus.

Sampai Sabtu pagi belum ada laporan kerusakan. Petugas BPBD dan aparat setempat terus memantau.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi Gunung Anak Krakatau pada 10 April 2020 pukul 22.35 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau sekitar 657 meter di atas permukaan laut. 

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah utara. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 milimeter dan durasi sekitar 38 menit 4 detik.

Pantauan PVMBG, letusan terus berlangsung sampai Sabtu pagi pukul 05.44 WIB. 

Komentar