Paus Fransiskus: Lockdown Bukan Berarti Menghilangkan Rasa Kepekaan Sosial
ASKARA - Dalam perayaan Ekaristi di Kapel Santa Marta Kamis pagi (2/4), Paus Fransiskus menyapa kita semua dan berkata;
Hari-hari yang penuh kesedihan dan luka yang kita alami pada saat ini, juga menyoroti banyak masalah tersembunyi. Di surat kabar, hari ini, ada foto yang menyedihkan, banyak tunawisma di kota yang berbaring di tempat parkir dan banyak gelandangan telihat pada saat-saat ini.
Kita berdoa memohon bantuan Santa Teresa dari Calcutta, untuk membangkitkan dalam diri kita, rasa kedekatan dengan orang-orang yang hidupnya seperti ini di tengah masyarakat, secara khusus para tunawisma dalam situasi krisis ini.
Marilah sebagai manusia, kita ikut memilih berpartisipasi dengan cara kita, untuk membantu orang-orang yang mungkin hidupnya tidak seberuntung kita.
Bagaimana caranya? Jika ada kelebihan makanan, berbagilah atau setidak-tidaknya bersyukurlah atas apa yang telah Tuhan berikan bagimu dan keluargamu. Jika ada pakaian yang tidak terpakai, berbagilah dengan rendah hati, kepada mereka yang membutuhkannya tetapi mungkin sungkan memintanya darimu.
Jika ada yang membutuhkan doamu, doakanlah maka berkat Tuhan akan tinggal padamu. Atau jikalau anda masih di luar rumah, pastikan physical distancing atau jarak fisik anda dengan orang lain, supaya anda tidak ikut membawa virus ke orang yang anda kasihi di rumah.
Lockdown, bukan berarti menghilangkan rasa kepekaan sosial kita atas orang lain tetapi Tuhan hendak menguji kita apakah jarak menjadi penghalang bagi kita untuk melaksanakan proyek Allah yaitu mengasihi orang lain.
Kita telah diberi oleh Tuhan, maka kita harus memberi kepada sesama.
Martin Selitubun
(Pastor dari Keuskupan Agats Papua. Tugas belajar di Roma, Italia)
Komentar