Sabtu, 18 Mei 2024 | 13:19
NEWS

Survei: Kinerja Ahok Lebih Baik dari Anies

Survei: Kinerja Ahok Lebih Baik dari Anies
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Kompas)

ASKARA - Lembaga Indo Barometer melakukan survei nasional terkait kinerja gubernur DKI Jakarta dari masa ke masa.

Hasilnya, Gubernur Anies Baswedan dianggap sebagai pemimpin yang kurang berhasil mengatasi sejumlah persoalan ibu kota.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, Anies dianggap oleh publik tidak cakap mengurusi persoalan banjir.

Publik justru beranggapan sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lebih baik ketimbang Anies dalam mengurusi persoalan banjir di Jakarta.

"Jadi untuk masalah banjir, gubernur Jakarta yang dianggap paling berhasil adalah Basuki Tjahaja Purnama 42 persen disusul Joko Widodo 25 persen dan Anies Baswedan 4,1 persen," jelas Qodari saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (16/2).

Selain masalah banjir, Anies juga dianggap tidak mampu menyelesaikan kemacetan. Sedangkan Ahok dianggap yang berhasil dalam mengurangi kemacetan di Jakarta.

"Untuk masalah kemacetan, gubernur Jakarta yang dianggap paling berhasil adalah Basuki Tjahaja Purnama 35,3 persen disusul Joko Widodo 25,3 persen, dan Anies Baswedan 8,3 persen," ujar Qodari.

Sementara itu, Anies kembali dianggap publik tidak mampu dalam meningkatkan perekonomian Jakarta. Di sektor ini, publik menilai sosok Joko Widodo atau Jokowi sukses menggeliatkan perekonomian ibu kota.

"Masalah ekonomi warga, gubernur Jakarta yang dianggap paling berhasil adalah Joko Widodo 33,8 persen disusul Basuki Tjahaja Purnama 18,4 persen dan Anies Baswedan 18 persen," kata Qodari.

Survei Indo Barometer sendiri digelar pada 9-15 Januari 2020 di 34 provinsi terhadap 1.200 responden dengan tingkat kesalahan kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Responden survei merupakan warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling. Teknik pengumpulan data adalah wawancara tatap muka responden dengan kuisioner. (jpnn/why)

Komentar