Jumat, 26 April 2024 | 17:22
FILM

Menyaksikan Perjuangan Wiji Thukul Lewat Film

Menyaksikan Perjuangan Wiji Thukul Lewat Film
Ratusan buruh dari Jabodetabek menggelar nobar Film Dokumenter Nyanyian Akar Rumput terkait perjuangan Wiji Thukul (Antara/KSPSI)

ASKARA - Ratusan buruh dari Jabodetabek menggelar nonton bareng (nobar) Film Dokumenter Nyanyian Akar Rumput terkait perjuangan Wiji Thukul di Plaza Senayan, Jakarta, pada Kamis malam (23/1).

Film garapan sutradara Yuda Kurniawan itu merupakan film dokumenter panjang terbaik dalam Festival Film Indonesia 2018. Materi film merupakan kumpulan puisi yang dibuat menjadi lagu oleh anak Wiji Thukul yaitu Fajar Merah.

Film dokumenter dibuat selama empat tahun pada 2014-2018, mengikuti Fajar Merah, putra sastrawan dan aktivis HAM yang hilang di tahun 1998 tersebut.

Hadir dalam acara nobar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Wahyu Susilo yang merupakan adik kandung Wiji Thukul dan sang sutradara Yuda Kurniawan.

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan, puisi-puisi Wiji Thukul ini menjadi inspirasi banyak orang, termasuk dirinya pribadi saat menimba ilmu di Yogyakarta tahun 90-an. Menurutnya, spirit perjuangan Wiji Thukul juga sangat kuat di kalangan buruh. 

''Film dokumenter ini sangat menginspirasi. Sehingga wajib disebarluaskan kepada masyarakat,'' katanya.

KSPSI berencana menggelar nobar lanjutan film berdurasi 112 menit itu di beberapa kota seperti Bandung, Batam, Solo, dan Semarang.

Presiden KSPI Said Iqbal menambahkan, sosok Wiji Thukul menginspirasi kaum buruh. Sejak dulu gerakan buruh dikenal sebagai gerakan yang loyalis dan memiliki solidaritas tinggi. Hal tersebut merupakan luapan sikap perlawanan terhadap kebijakan yang tidak adil.

''Semangat perjuangan tanpa kenal takut yang dimiliki Wiji Thukul menjadi contoh untuk semua aktivis. Tak terkecuali buruh,'' katanya. (Antara/Why) 

Komentar