ASKARA – Klarifikasi keras datang dari Yogyakarta. Kasmudjo, dosen Universitas Gadjah Mada yang namanya terseret dalam video viral tahun 2017, akhirnya angkat suara. Ia membantah keras bahwa dirinya pernah menjadi pembimbing skripsi maupun pembimbing akademik Presiden Joko Widodo.

Pernyataan itu disampaikannya langsung kepada Rismon Sianipar, yang berhasil menemuinya di rumahnya yang terletak tak jauh dari Selokan Mataram, seperti yang diunggah dalam tayangan sejumlah media sosial, Sabtu (14/6). Meski sempat menutup diri dan enggan berbicara, Kasmudjo akhirnya keluar sejenak, bicara dari balik pintu yang hanya terbuka separuh.

“Tidak pernah. Itu salah!” ujarnya dengan suara berat, mengenakan masker dan dua plester menempel di wajahnya.

Kasmudjo menegaskan, setiap urusan akademik tidak boleh dilakukan di rumah pribadi. “Tidak boleh di rumah. Tidak boleh di luar. Harus di fakultas,” katanya, sebelum buru-buru menutup kembali pintu.

Sikap tertutup Kasmudjo justru menambah sorotan publik terhadap keabsahan narasi lama yang kadung menyebar di berbagai platform media. Klarifikasi ini memukul balik spekulasi yang sempat dianggap fakta, dan memperkuat pentingnya verifikasi atas jejak akademik tokoh negara.

Di tengah derasnya arus informasi, suara setengah pintu dari seorang dosen tua di Yogyakarta justru jadi penentu, ada yang harus diluruskan, ada yang harus dihentikan.