Fungsi Label Nilai Gizi di Balik Kemasan: Peran Analisis Pangan dalam Industri Pangan

Oleh: Ghaitsa Nuur Nisriinaa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ASKARA - Saat kita membeli makanan atau produk pangan, terutama yang dikemas seperti biskuit, susu, roti, sereal, sosis, mie instan, hingga minuman teh dalam botol, kita pasti menemukan label nilai gizi di bagian belakang kemasan. Label ini mencantumkan informasi tentang jumlah kalori, kadar gula, protein, lemak, dan berbagai vitamin yang terkandung di dalam produk tersebut.
Mengapa Label Nilai Gizi Penting?
Label nilai gizi memiliki tujuan utama untuk memberikan informasi kepada konsumen agar dapat memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatannya. Setiap perusahaan makanan kemasan wajib mencantumkan label ini, termasuk informasi kalori, lemak, protein, gula, dan natrium. Namun, menurut data Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), hanya 7,9% konsumen yang memperhatikan dan membaca label informasi nilai gizi pada makanan kemasan.
Lebih dari Sekadar Formalitas
Dalam industri pangan, label nilai gizi adalah bentuk tanggung jawab produsen kepada konsumen. Jika suatu produk mengklaim "tinggi kalsium" atau "rendah gula", maka klaim tersebut harus didukung oleh hasil analisis laboratorium yang valid. Pemerintah melalui BPOM mewajibkan pelaku usaha untuk menyertakan hasil uji laboratorium sebelum produk diedarkan ke pasaran.
Label nilai gizi juga membantu masyarakat membuat pilihan yang lebih sehat. Misalnya, jika ada dua produk minuman dengan kandungan gula berbeda—produk A mengandung 12 gram gula per sajian, sementara produk B mengandung 28 gram—maka konsumen yang ingin mengurangi asupan gula tentu akan memilih produk A.
Dari Mana Asal Angka-Angka Itu?
Angka-angka pada label gizi bukan sekadar angka sembarangan. Informasi tersebut didapatkan melalui proses analisis pangan, yakni serangkaian proses ilmiah untuk mengetahui komposisi, kandungan gizi, dan keamanan suatu produk makanan.
Proses analisis pangan melibatkan berbagai metode untuk mengukur kadar protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Tanpa analisis yang akurat, informasi pada label bisa menyesatkan dan membahayakan konsumen.
Peran Konsumen dalam Pemanfaatan Label Gizi
Meski label nilai gizi tersedia, manfaatnya tidak akan maksimal tanpa kesadaran konsumen. Kita perlu membiasakan diri membaca label sebelum membeli, memahami arti dari angka-angka yang tertera, dan menjadikannya panduan dalam memilih makanan.
Label gizi bukan hanya angka, tetapi kunci untuk hidup lebih sehat dan cerdas. Jangan hanya tergoda oleh rasa atau kemasan menarik—luangkan waktu sejenak untuk membaca label, karena di baliknya terdapat informasi penting yang bisa membantu kita membuat keputusan lebih bijak untuk diri sendiri dan keluarga.
Komentar