Gentra Lestari Budaya Gelar Kompetisi Tari Nusantara ke-7, Bukti Budaya Indonesia Masih Berdenyut!

ASKARA - Di tengah gempuran budaya asing, Gentra Lestari Budaya (GLB) kembali membuktikan bahwa seni tari Nusantara tetap hidup dengan menggelar Kompetisi Tari Kreasi Nusantara Tingkat Nasional ke-7.
Diikuti oleh sekitar 250 peserta dari berbagai daerah, termasuk Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, dan DKI Jakarta.
Setelah melalui seleksi ketat, sebanyak 30 peserta dari kategori tunggal dan regu berhasil melaju ke babak grand final. Mereka menampilkan karya tari yang memukau dengan iringan musik dari Prabudi Dharma (Krakatau Ethno), menunjukkan kreativitas dan inovasi tinggi dalam konsep dan keterampilan tari.
Ketua Umum GLB, Bunda Ratu Ratna Dewi Kartika, menyatakan bahwa kualitas peserta tahun ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kompetisi tahun ini mengalami peningkatan kualitas yang luar biasa. Sangat kreatif dan inovatif dari segi konsep dan skill sehingga tidak bosan untuk dilihat, dan menjadi sebuah tontonan yang menarik," ujar Bunda Ratu, dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (19/5).
Acara Gala Anugerah Kompetisi Tari Kreasi Nusantara GLB ke-7 berlangsung pada 14-15 Mei 2025 di Gedung Graha Ali Sadikin, Jakarta Pusat. Didukung oleh Forum Masyarakat Indonesia Emas, TVRI, Pemprov DKI Jakarta, Cheers, Castle Production, dan Indochat, ajang ini kembali menjadi barometer semangat pelestarian budaya Nusantara.
Musik tarian yang dibawakan para finalis merupakan karya Prabudi Dharma (Krakatau Ethno), menghadirkan kombinasi nuansa etnik dan modern yang memukau.
Dewan juri terdiri dari tokoh-tokoh seni ternama*, seperti *Derry Drajat (Dewan Pembina GLB), Prabudi Dharma (Dewan Pakar GLB), dan Widyanti Artanto (Dewan Penasehat GLB).
"Ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ruang bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam melestarikan seni tari Nusantara," ungkap Bunda Ratu.
Seni Tari Harus Tetap Bertahan
Ketua Umum FORMAS, Handojo Budhisedjati, mengapresiasi GLB yang tetap konsisten menjalankan kompetisi ini meskipun menghadapi banyak tantangan.
"Ini pencapaian luar biasa! Pelestarian budaya bukan hal mudah, tetapi dengan semangat dan integritas tinggi, kita bisa menjaga warisan Nusantara agar tetap hidup," ujarnya.
Ajang seperti GLB membuktikan bahwa seni tari masih memiliki tempat di hati masyarakat, tetapi apakah pemerintah cukup peduli untuk terus memberikan dukungan?
"Jika bukan para seniman yang berjuang, siapa lagi? Jangan biarkan budaya kita terkubur!" tegasnya.
Para pemenang kompetisi ini mendapatkan sertifikat dari tokoh-tokoh nasional, seperti Bapak Hashim Djojohadikusumo, Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) Bapak Handojo Budhisedjati, dan Ketua Umum Gentra Lestari Budaya Bunda Ratu Ratna Dewi Kartika.
Juara Kategori Tunggal
Juara 1: Gandhes Imaniar Gayatri (Solo, Jateng)
Juara 2: Aisyah Rani Azzahra (Cirebon, Jabar)
Juara 3: Khalila Diova Yohavid (Sumatera Barat)
Juara Harapan: Sasmara Dara Tri Selaras, Raisa Intania Supanji, Zaura Rafisania Assyifa (DKI Jakarta)
Juara Favorit: Charis Lambaga Sibarani (DKI Jakarta)
Juara Kategori Regu
Juara 1: Sanggar Padmadwipa (Banten)
Juara 2: Sanggar Seni Budaya Khatulistiwa (DKI Jakarta)
Juara 3: Sanggar Allegra Lembata (NTT)
Juara Harapan: Missmala Dance Crew, Sanggar Emotion Dance, Sanggar Tari Harisbaya
Juara Favorit: Sanggar Dayang Sumbi Studio
Dengan suksesnya acara ini, Gentra Lestari Budaya terus berkomitmen untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya Nusantara serta membina talenta-talenta muda dari seluruh daerah Indonesia. GLB membuktikan bahwa budaya bukan sekadar warisan, tapi juga senjata melawan kepunahan jati diri bangsa.
Komentar