Tanggapi Keresahan Masyarakat, KAHMI Cilegon Apresiasi Pemkot Ambil Alih Pengelolaan Masjid Agung

ASKARA - Rencana Pemerintah Kota Cilegon untuk mengambil alih pengelolaan Masjid Agung mendapatkan apresiasi positif dari berbagai kalangan. Koordinator Presidium KAHMI Kota Cilegon yang juga menjabat sebagai Direktur III Politeknik Krakatau menyambut baik langkah cepat dan responsif Pemkot dalam menanggapi keresahan masyarakat terkait pengelolaan masjid kebanggaan umat Islam di kota baja ini.
"Langkah pengambilalihan ini melalui Peraturan Wali Kota dan pembentukan tim khusus menunjukkan kepedulian serta tanggung jawab pemerintah terhadap simbol keagamaan masyarakat," ungkapnya dalam keterangannya, dikutip Kamis (8/5).
Namun demikian, ia menekankan pentingnya partisipasi publik dalam proses selanjutnya. "Kami berharap tim pengelola yang dibentuk tidak hanya diisi oleh birokrasi, tapi juga melibatkan tokoh masyarakat, ulama, akademisi, dan elemen strategis lainnya. Ini penting untuk menciptakan pengelolaan yang terbuka, akuntabel, serta mengedepankan kemaslahatan umat."
Menurutnya, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan juga pusat peradaban dan edukasi umat. Oleh karena itu, keberlanjutan dan kehormatannya harus dijaga secara kolektif oleh seluruh elemen masyarakat.
"Masjid Agung adalah milik bersama, bukan sekadar bangunan fisik. Sudah saatnya kita kelola dengan hati, pikiran, dan komitmen bersama demi kemajuan umat," pungkasnya.
Komentar