Menuju Layanan Kesehatan Digital: Cek CKG Kini Terhubung Aplikasi Sehat Indonesia dan JKN

ASKARA - Kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) pada Sabtu, 5 April 2025, di Lodji Londo berlangsung meriah dan bermanfaat. Acara ini diisi dengan cek darah, senam Tera bersama, serta edukasi kesehatan dari dokter keluarga, dr. Yetty Rohaeti. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan Halal Bihalal dan ditutup dengan sarapan bersama, mempererat silaturahmi antar peserta.
Pemerintah terus mengakselerasi transformasi layanan kesehatan ke arah digital, termasuk dalam pelaksanaan pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi peserta Prolanis. Kini, peserta disarankan untuk mengunduh aplikasi Sehat Indonesia yang terintegrasi dengan sistem Kementerian Kesehatan RI.
Langkah awal yang perlu dilakukan peserta adalah melakukan pendaftaran dan verifikasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) tempat mereka terdaftar. Proses verifikasi ini memerlukan nomor handphone aktif yang akan digunakan sebagai identitas digital peserta. Sangat disarankan agar peserta tidak mengganti-ganti nomor HP, karena semua pemberitahuan dan data layanan akan dikirim melalui nomor tersebut.
Setelah pemeriksaan CKG dilakukan, data peserta akan diinput oleh petugas puskesmas ke dalam sistem Kementerian Kesehatan. Proses ini umumnya memerlukan waktu sekitar tiga hari kerja untuk diverifikasi. Setelah verifikasi selesai, hasil CKG dapat diakses melalui aplikasi Sehat Indonesia.
Bagi peserta Prolanis, penting juga untuk mengunduh aplikasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Aplikasi ini memuat berbagai informasi layanan, termasuk riwayat kunjungan, rujukan online, serta status kepesertaan BPJS Kesehatan. Integrasi antara aplikasi Sehat Indonesia dan JKN memudahkan peserta untuk memantau kondisi kesehatan secara berkelanjutan, serta mempermudah koordinasi layanan di berbagai fasilitas kesehatan.
Transformasi digital ini bertujuan untuk mempermudah akses, meningkatkan efisiensi layanan, dan mempercepat deteksi dini penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Seluruh data rekam medis akan tersimpan secara elektronik dan dapat diakses oleh peserta serta tenaga kesehatan yang berwenang.
Pihak puskesmas juga diimbau untuk mensosialisasikan pentingnya penggunaan aplikasi ini kepada seluruh peserta Prolanis, terutama lansia yang mungkin belum terbiasa dengan teknologi digital. Pendampingan dan edukasi harus dilakukan agar tidak ada peserta yang tertinggal dalam transformasi ini.
Ke depan, seluruh layanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif akan berbasis digital dan terintegrasi antar platform. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan mulai terbiasa menggunakan aplikasi resmi dari pemerintah, agar dapat memanfaatkan layanan kesehatan dengan lebih cepat, mudah, dan aman.
Langkah kecil seperti memastikan nomor handphone aktif, mengunduh aplikasi resmi, serta memverifikasi data di puskesmas adalah bagian penting dalam membangun ekosistem layanan kesehatan digital nasional.
Dengan rangkaian kegiatan mulai dari edukasi kesehatan, senam Tera, Halal Bihalal, hingga sarapan bersama, Prolanis di Lodji Londo bukan hanya meningkatkan kesadaran kesehatan, tetapi juga mempererat kebersamaan antar peserta. Sehat, sejahtera, bahagia. (Dwi Taufan Hidayat)
Komentar