ASKARA – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menanggapi fenomena dukungan atau endorsement dari mantan Presiden Joko Widodo terhadap sejumlah calon kepala daerah. Meski mengakui dukungan tersebut bisa mendongkrak elektabilitas, Hasto menilai dampaknya tidak selalu signifikan dan bahkan dapat menurun seiring waktu.

"Kalau berdasarkan survei, endorsement ini kan hanya 16% dan akan terus mengalami penurunan karena adanya gerakan kekuatan arus balik," kata Hasto, Rabu (20/11).

Hasto menegaskan, dalam Pilkada, sosok calon itu sendiri adalah faktor utama yang menentukan elektabilitas. Mencontohkan Pilkada Jawa Tengah, Hasto menyebut calon gubernur yang diusung PDIP, Andika Perkasa, memiliki kedekatan dengan masyarakat Jawa Tengah serta rekam jejak yang kuat selama menjabat sebagai Panglima TNI.

Selain itu, Hasto menyoroti peran lawan Andika, Ahmad Luthfi, yang menurutnya perlu dievaluasi. Ia mengungkapkan adanya isu terkait kepemimpinan Ahmad Luthfi saat menjabat Kapolda Jawa Tengah, terutama soal laporan aktivitas perjudian dengan nilai kapitalisasi lebih dari Rp1,5 triliun.

"Ketika menerima laporan tentang judi di Jawa Tengah, kapitalisasinya itu mencapai lebih dari Rp1,5 triliun, kemudian yang melaporkan itu handphone-nya malah di-block," ujar Hasto. Namun, Hasto tidak menjelaskan lebih lanjut terkait laporan tersebut.

Ahmad Luthfi, yang berpasangan dengan Taj Yasin, menjadi salah satu calon gubernur dan wakil gubernur yang berkontestasi dalam Pilkada Jawa Tengah melawan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dari PDIP. Berdasarkan survei, kedua pasangan ini bersaing ketat dalam elektabilitas.

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak Ahmad Luthfi atau Taj Yasin terkait pernyataan Hasto.

Pilkada Jawa Tengah menjadi salah satu kontestasi politik yang menarik perhatian, terutama karena melibatkan figur-figur besar dengan latar belakang yang kuat. Ajang ini juga menjadi panggung penting bagi partai-partai politik dalam menunjukkan pengaruhnya di daerah strategis seperti Jawa Tengah.