Upaya Keluarga Nahkoda Kapal Poseidon 03 untuk Mencari Keadilan Terus Dilakukan
ASKARA - Keluarga Nahkoda Kapal Poseidon 03, Tupal Sianturi, yang hilang sejak berangkat mencari ikan pada 19 Maret 2024 dari Dermaga Muara Angke, Jakarta Utara, terus berupaya mencari keadilan. Meski telah mendapat kabar dugaan kekerasan yang menyebabkan Tupal Sianturi kehilangan nyawa, keluarga dengan dukungan Parsadaan Sianturi Simagonding Boru Bere Ibebere Indonesia (PASIMBUR) tak berhenti memperjuangkan kasus ini.
Kuasa hukum keluarga, M. Gading Sianturi, SH. MH., mengungkapkan bahwa pada 14 Agustus 2024, pihaknya bersama Badan Pengurus Harian PASIMBUR melakukan audiensi dengan Irjen Pol. M. Yasin Kosasih (Kakorpolairud). Mereka menyampaikan perkembangan kasus dugaan pembunuhan Tupal Sianturi serta menyerahkan berkas terkait.
“Kami berharap Kakorpolairud memberikan perhatian khusus agar kasus ini segera masuk tahap penyidikan,” ujar Gading Sianturi dalam keterangan yang diterima Askara, Jumat (6/9).
Ia menegaskan, surat perintah penyidikan sangat diperlukan untuk memaksa terduga pelaku dan para ABK yang melarikan diri untuk diperiksa.
Tupal Sianturi terakhir kali berkomunikasi dengan keluarganya pada 26 Maret 2024, setelah berangkat mencari ikan pada 19 Maret 2024. Ia adalah Nahkoda Kapal Poseidon 03, yang berangkat bersama 12 ABK lainnya. Laporan hilangnya Tupal telah disampaikan keluarga ke BAHARKAM KORPOLAIRUD sejak April 2024.
Dalam sebuah video, Jefri Sianturi, anak dari Tupal Sianturi, meminta perhatian dari Presiden Jokowi dan Kapolri agar segera menangani kasus ini. Istri Tupal pun turut memohon agar suaminya segera ditemukan.
Komentar