Minggu, 26 Januari 2025 | 19:10
TRAVELLING

Banjaratma,dari Pabrik Gula menjadi Rest Area paling Ikonik di Jawa Tengah

Banjaratma,dari Pabrik Gula menjadi Rest Area paling Ikonik di Jawa Tengah
Penulis di depan "Roda Gila" yang merupakan mesin pengolahan gula (Dok : Girindra B)

Oleh : Graece Tanus

ASKARA- Sejarah mencatat hingga thn 1925, tak kurang dari 205 pabrik gula didirikan di Pulau Jawa,salah satunya adalah Pabrik gula Banjaratma.

Pabrik Gula (PG) Banjaratma yang terletak di Desa Banjaratma atau sekitar 5 km, sebelah barat kota Brebes didirikan oleh perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, Belanda,yaitu NV Cultuurmaatschappij pada tahun1908. Selanjutnya pabrik mulai beroperasi pada tahun 1913. Keberadaannya saat itu menjadi lapangan pekerjaan bagi sebagian warga desa.

Bangunan bekas pabrik gula Banjaratma yang kini menjadi Rest Area Heritage Km 260B - Banjaratma (Dok : Girindra B)

PG Banjaratma yang berdiri di atas lahan seluas 25 hektare memiliki organisasi ruang atau struktur ruang yang membentuk suatu sistem atau sirkulasi tertentu. Bangunan di kompleks pabrik gula ini meliputi gedung pabrik, perumahan pegawai,  rumah administratur pabrik , dan lahan perkebunan tebu. Keseluruhan ruang tersebut mendukung proses produksi dari tebu menjadi gula di pabrik tersebut.

Pada peta Ducth Colonial Maps tahun 1918, PG Banjaratma disebut dengan Station Banjaratma. Proefstations atau Stasiun Pengujian yang dimaksud adalah tempat khusus untuk melakukan penelitian ilmiah terhadap budidaya dan proses produksi gula sehingga memperoleh produksi yang optimal.

Tungku pengolahan yang masih berada di bagian dalam Rest Area (Dok : Girindra B)

PG Banjaratma pernah meraih meraih masa kejayaannya,namun melemahnya cengkeraman pemerintah kolonial Belanda di Indonesia hingga akhirnya Indonesia Merdeka  mempengaruhi kelangsungan hidup pabrik-pabrik gula di Pulau Jawa. Pasokan tebu sebagai bahan baku utama gula menurun seiring dengan tidak adanya lagi sistem tanam paksa seperti yang dilakukan Belanda. Selain itu  biaya operasional yang tinggi maka pabrik-pabrik gula di Pulau Jawa akhirnya satu per satu tutup.Hal ini juga berdampak pada pabrik gula Banjaratma yang tutup pada tahun 1998.

Bertahun - tahun komplek pabrik gula ini dibiarkan kosong  tanpa perawatan sehingga menimbulkan kesan angker.

Loko Uap untuk lori pengangkut tebu (Dok : Girindra B)

Seiring dengan pembangunan jalan tol  Trans Jawa pada thn 2016 dan juga dibutuhkan banyak rest area,maka pemerintah melakukan revitalisasi terhadap gedung bekas pabrik gula Banjaratma yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi.

Kini setelah di revitalisasi dengan tetap menjaga keasliannya dari bangunan bekas pabrik gula ini,maka sudah berubah fungsi menjadi rest area yang sangat indah dan ikonik.Tempat ini sekarang diberi nama Rest Area Heritage Banjaratma Km 260B Brebes.

Rest area ini  selain menampung ratusan kios UMKM  pengunjung juga bisa menyaksikan bangunan dan peralatan kuno yang masih tersisa sebagai bagian tidak terpisahkan dari keberadaan pabrik gula ini.

Tembok dan tungku pabrik sengaja dibiarkan mengelupas. Pohon beringin yang tumbuh dan menempel di dinding tembok tetap dibiarkan ada.Di sini kita juga bisa melihat  “roda gila” pabrik gula. Ada lokomotif yang dulu untuk mengangkut gerbong-gerbong terbuka bermuatan ribuan ton tananam tebu.

Berharap Rest Area Heritage Banjaratma Km 260B  di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah bisa menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia dan  sekaligus berfungsi sebagai obyek wisata sejarah yang kental dengan nuansa kejayaan pabrik gula zaman Belanda hingga kini.

Bila ingin berkunjung ke Rest Area Heritage Banjaratma lokasinya berada di ruas tol Trans Jawa arah Jakarta.

 

 

Komentar