Minggu, 19 Mei 2024 | 04:34
Ruang Menulis

'Piring Terbang' Tradisi Unik yang Masih Bertahan di Era Modernisasi

'Piring Terbang' Tradisi Unik yang Masih Bertahan di Era Modernisasi
Menikmati sajian piring terbang ini sangat menyenangkan dan simpel (Dok Marita)

Oleh: Marita Setyaningsih - Komunitas RuangMenulis.ID

ASKARA - Kalau kita menghadiri undangan pernikahan selain mempelai yang menjadi pusat perhatian utama, hal yang lain yang menjadi perhatian adalah hidangan apa saja yang akan disajikan untuk para tamu yang hadir. Di wilayah Solo dan sekitarnya bilamana kita menghadiri undangan ada tradisi unik yang masih bertahan hingga saat ini, istilahnya "Piring Terbang" yang di sajikan oleh Sinom (Pengantar Makanan). Hidangan dengan cara piring terbang ini akan dibagikan bilamana pengantin dan keluarga besarnya sudah selesai melaksanakan ritual upacara adat dan sudah duduk di pelaminan.

Setiap tamu undangan yang hadir disediakan kursi dan tidak ada yang berdiri setelah ritual upacara selesai para tamu undangan ini akan dipersilahkan oleh pembawa acara untuk memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai beserta kedua orang tua pengantin kemudian para tamu undangan ini akan duduk kembali di tempat duduk semula, tibalah acara yang paling ditunggu oleh para tamu yaitu kehadiran para sinom untuk menyajikan hidangan yang telah dipersiapkan, setiap tamu undangan yang hadir akan mendapatkan sajian dengan takaran yang sama tidak ada yang berlebihan ataupun yang kurang semuanya tersaji rata dalam piring.

Hidangan pertama akan diawali dengan segelas teh manis hangat berikut snack manis dan gurih, selang 5 menit kemudian di sajikan sop, setelah itu nasi lengkap dengan lauk pauknya dan terakhir ditutup dengan hidangan manis sebagai desert berupa es, biasanya berupa es krim atau es buah. Sajian es ini menjadi penutup akhir dari serangkaian upacara pernikahan dan para undangan sudah diperbolehkan meninggalkan lokasi untuk pulang.

Menurut saya menikmati sajian piring terbang ini sangat menyenangkan dan simpel, selain kita duduk dikursi yang telah disediakan kita tidak perlu mengantri berdiri, tinggal menunggu para sinom datang mengantar hidangan sesuai dengan urutannya, para tamu tidak perlu kuwatir tidak mendapatkan jatah makanan karena ada koordinator sinom yang mengatur lalu lintas hidangan kursi mana saja yang telah mendapatkan hidangan dan yang belum. Setiap tamu undangan akan mendapatkan hidangan dengan takaran yang sama dan hal ini merupakan kelebihan tersendiri dari tradisi piring terbang yang masih dipertahankan di jaman yang serba modern seperti sekarang ini, kelebihan lainnya adalah porsi yang disajikan tidak terlalu berlebihan sehingga tidak banyak terbuang menjadi mubasir.

 

 

Komentar