Rabu, 15 Mei 2024 | 14:37
OPINI

Korban Bullying Selama 12 tahun, Kata Siapa Gak Bisa Bangkit?

Korban Bullying Selama 12 tahun, Kata Siapa Gak Bisa Bangkit?
Citra Ayu Shafinas atau kerap dipanggil citra merupakan seorang mahasiswi Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (Dok Citra)

Oleh: Arummaisya R.Z
Mahasisiwi Sekolah Vokasi IPB, Prodi Komunikasi Digital & Media

 

ASKARA - Citra Ayu Shafinas atau kerap dipanggil citra merupakan seorang mahasiswi Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sangat tangguh, gadis asal banyuwangi itu menjalankan kehidupan yang cukup pelik sejak ia lahir. Namun, dengan keberanian nya serta tekad nya yang tangguh membuat ia mampu mencapai satu persatu mimpinya.
 
Sejak kecil ia menjadi bahan omongan orang - orang bahkan keluarganya sendiri, karena keadaannya yang tidak dapat berbicara dan berjalan hingga umur nya menginjak 2 tahun. Omongan yang sangat tidak pantas itu kerap kali di lontarkan oleh orang – orang di sekitar citra bahkan termasuk keluarga nya. Mendapat omongan yang sangat tidak pantas itu membuat orang tua citra merasa kesal sehingga, orang tua citra melatih citra agar dapat berbicara. Berbagai upaya dilakukan oleh orang tua citra salah satunya yaitu, dengan cara menggosok lidah nya menggunakan sendok. 

Upaya itupun berhasil, diumur yang masih sangat belia citra mampu menunjukkan kegigihannya dengan terus berlatih untuk membuktikan bahwa ia mampu berbicara dan membuktikan bahwa omongan yang di lontarkan oleh orang – orang itu tidak benar. Namun, orang - orang tidak dapat berhenti membicarakan citra mulai dari SD hingga SMP. Citra kerap mendapat perilaku yang tidak baik dari lingkungan sekolah nya baik itu dari teman sekelasnya hingga guru nya yang bersikap seolah – olah tidak menyukai citra, lontaran kalimat hingga kekerasan fisik yang diterima citra sungguh berdampak besar bagi kehidupan nya. 

Citra tumbuh menjadi anak yang cerdas, ia berhasil menduduki bangku sekolah favorit bahkan terbaik di Banyuwangi sejak ia TK sampai SMA. Pada saat duduk di bangku SMP, citra sudah mulai bangkit dan merasa bahwa pada saat itu merupakan titik dimana ia harus mengubah hidup nya. Citra sering kali belajar secara mandiri dan menjadi siswi yang aktif pada saat pembelajaran di kelas. Namun, kejadian buruk kerap datang menghampiri citra. Teman – teman citra menjauhinya tanpa ia tau apa yang menyebabkan diri nya di jauhi oleh teman – teman sekelasnya. Sampai ia pernah mendapatkan perilaku yang sangat tidak baik dari teman sekelas nya dan dampak berilaku tersebut masih berbekas hingga sekarang yaitu, salah satu jari citra mengalami kebengkokan. Meskipun kejadian buruk kerap menimpa diri nya, citra sama sekali tidak pernah memberitahu kedua orang tua nya. Karena ia merasa bahwa itu sudah menjadi urusan nya dan akan ia hadapi seorang diri.
 
Singkat cerita, setelah melewati masa – masa buruk itu citra ingin melanjutkan sekolah nya di SMA terbaik di Banyuwangi. Lagi – lagi citra mampu menunjukkan kegigihan nya atas mimpi nya yang ingin bersekolah di SMA tersebut, citra berhasil masuk di SMA impian nya. Namun, pada saat pembelajaran awal citra masih merasa kesulitan akan pembelajaran yang ia dapatkan pada saat itu. Tetapi, citra mampu menanggulangi nya dengan cara terus belajar secara mandiri dan banyak mengikuti les gratis. Citra juga menjadi siswi yang aktif bertanya dan menjawab, hal itu ia lakukan dengan kepercayaan diri dan keberanian nya untuk mengambil setiap kesempatan yang ada dihadapannya. 

Lalu tiba dimana ia melihat satu informasi terkait perlombaan debat yang di selenggarakan oleh salah satu Universitas yang berada di Jember. Melihat kesempatan itu, tanpa ragu citra ingin mengikuti lomba tersebut dengan modal ia yang pandai berbicara sehingga ia pun mengajak beberapa teman nya untuk gabung bersama citra membentuk satu tim untuk mewakili sekolah nya. Citra dan teman – teman nya berhasil membentuk satu tim tanpa mentor debat sehingga, citra lah yang menuntun teman – teman nya untuk mempelajari hal – hal yang berkaitan dengan topik yang akan mereka bawakan yaitu Hukum. 

Citra dan tim berhasil menjadi juara 4 pada lomba debat tersebut, dimana mereka baru saja mengikuti lomba debat dan maju tanpa mentor. Sejak saat itu, citra merasa bahwa perjalanan cemerlang baru saja di mulai. Setelah tersebar bahwa citra dan tim berhasil meraih juara 4 dalam lomba debat, mulai dari situlah banyak orang bahkan organisasi yang mengajak atau mengikutsertakan citra dalam berbagai lomba, baik itu lomba puisi, cerdas cermat, hingga debat. Citra yang tidak ingin melewatkan banyak kesempatan pun akhirnya sering mengikuti lomba – lomba tersebut dan banyak meraih kemenangan.
 
Masa SMA dihabiskan oleh citra dengan banyak belajar secara mandiri dengan banyak nya lomba yang ia ikuti. Citra ingin menunjukkan kepada orang – orang yang membicarakan nya dengan membuktikan bahwa ia dapat berbicara bahkan masuk ke kelas debat dimana tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut. Karena harus pandai berbicara, memahami isu yang sedang hangat, hingga melakukan riset berbagai topik. Namun, citra berhasil melakukan hal yang tidak dianggap mudah oleh semua orang. 

Pada awal perkuliahan, citra masih belum paham akan prioritas nya sebagai mahasiswi karena ia banyak mengikuti UKM atau organisasi yang membuat diri nya merasa tidak yakin dapat mengimbangi antara tugas ia sebagai mahasiswa dengan kegiatan kampus yang ia jalankan. Namun, seiring berjalan nya waktu citra menyadari bahwa ia terlalu banyak mengambil kesempatan yang ada sehingga citra mulai belajar memprioritaskan beberapa hal untuk diri nya. Salah satunya, citra masih melanjutkan perjalanan nya untuk mengikuti lomba debat dan pernah menjadi juara hingga menjadi pembicara terbaik. 

Satu persatu impian nya pun sudah bisa dikatakan terwujud dengan kegigihan nya yang ingin terus mengambil kesempatan yang ada. Citra tidak peduli atas anggapan orang lain terhadap diri nya terkait apa yang ia impikan, karena ia pun dapat membuktikan kepada semua orang yang mengomentari keputusan hidup nya. Terbukti dengan, banyak nya prestasi yang ia raih sejak dulu hingga kini. Bahkan saat kecil citra memiliki impian untuk bisa naik pesawat dan pada saat menjadi mahasiswi citra dapat mewujudkan impian masa kecil nya yaitu naik pesawat ke negri Jiran (Malaysia). Semua impian yang ia harapkan satu persatu sudah bisa ia wujudkan, karena sedari kecil citra selalu berusaha sendiri atas semua mimpi nya, dengan cara tidak melewatkan setiap kesempatan yang datang kepada dirinya. 

Komentar