Sabtu, 18 Mei 2024 | 22:32
MILITER

Korem 052/Wijayakrama Selenggarakan Komsos dengan Komponen Masyarakat

Korem 052/Wijayakrama Selenggarakan Komsos dengan Komponen Masyarakat
Korem 052/Wijayakrama selenggarakan Komsos dengan komponen masyarakat (Dok Penrem 052)
ASKARA - Dalam rangka terjalinnya komunikasi yang erat dan efektif, Korem 052/Wkr menyelenggarakan kegiatan komunikasi sosial dengan komponen masyarakat yang berada di wilayah binaan Korem. Kegiatan ini dihadiri Komandan Korem 052/Wkr, Brigjen TNI Putranto Gatot SH, S.Sos., M.M. bertempat di Aula Sudirman Makorem, Tangerang. Kamis (19/10)
 
Dalam sambutannya, Danrem menyampaikan hubungan tali silaturahmi antara Korem 052/Wkr dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh daerah, tokoh pemuda yang selama ini sudah berjalan dengan baik dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi, sehingga Korem 052/Wijayakrama dapat melaksanakan pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara secara optimal.
 
"Komunikasi Sosial ini selain bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan meningkatkan sinergitas dengan komponen masyarakat, juga dimaksudkan sebagai ruang diskusi dalam mencari penyelesaian permasalahan bersama," kata Danre. 
 
Dia berharap dengan komunikasi sosial ini dapat meningkatkan sinergitas dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat sehingga menciptakan suatu hubungan yang harmonis guna memberikan pemahaman, menggugah dan mengajak komponen masyarakat dalam rangka berpartisipasi dalam pertahanan Negara, agar terwujudnya NKRI yang berdaulat dan sejahtera.
 
"Kehidupan Bangsa dan Negara Kesatuan   Republik  Indonesia  saat  ini tidak terlepas dari pengaruh dan perkembangan lingkungan. Perkembangan situasi  dari  Negara  Adidaya  yang  mengalirkan issu demokratisasi, hak azasi manusia dan lingkungan hidup serta terorisme internasional," katanya. 
 
Dijelaskannya, adapun bentuk ancaman terhadap Negara kita saat ini  yaitu: Konflik berintensitas rendah, dalam bentuk terorisme, anarkisme,  konflik kesukuan, konflik agama dan  pertikaian  sosial. Kebudayaan asing/barat yang tidak sesuai dengan kebudayaan Bangsa Indonesia. Konflik vertikal dan konflik horizontal yang bernuansa SARA sehingga dapat melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
 
"Di masa lalu, upaya penaklukan untuk menjajah suatu Bangsa atau Negara dilakukan dengan menggunakan kekuatan bersenjata. Tetapi sekarang ini, penaklukan tersebut dilakukan melalui fase-fase di mana pengerahan kekuatan bersenjata tidak lagi menjadi pilihan pertama. Konsep penjajahan paradigmatis dan membentuk sel-sel perlawanan, exploitasi,  adu  domba  serta cuci otak untuk menimbulkan perpecahan di Negara sasaran menjadi pilihan yang sangat strategis  dan  murah, sedangkan invasi dengan menggunakan kekuatan militer hanya dilakukan pada fase akhir," urainya.
 
"Skenario yang dilakukan oleh negara-negara besar untuk menghilangkan kekuatan militer atau peran militer di negara-negara berkembang termasuk di dalamnya Indonesia, saat ini sedang berlangsung.Fenomena itulah yang saat ini sedang dikembangkan dan diskenariokan pada negara-negara sasaran yang kita kenal dengan Perang modern," tambahnya.
 
Pernyataan di atas, menurut Danrem, merupakan wujud kewaspadaan akan adanya ancaman faktual, bahkan bentuk baru dari apa yang kita sebut sebagai Neokolonialisme (Penjajahan Gaya Baru). Terjadinya krisis multi dimensi atau konflik yang berkepanjangan apabila  tidak  segera ditangani dan disadari oleh segenap komponen bangsa akan mengarah kepada Disintegrasi Bangsa.
 
"Dan saat ini yang kita sudah ketahui bersama ancaman muncul dengan berbagai cara salah satunya adalah Cyber World, Cybor World ini sudah masuk ke generasi muda bahkan usia dini, ancaman nyata yang dapat merusak moral dan mental pada generasi bangsa. Untuk itu mari kita bersama mengatasi ancaman ini kedepan generasi kita sudah terdegradasi mental, moril, kebangsaan dan nilai nasionalismenya."ungkapnya 
 
Ditambahkannya, dalam melaksanakan tugas pokok tersebut TNI AD menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan tugas tidak lepas dari dukungan semua elemen bangsa. Untuk itu kita perlu mempersiapkan komponen pendukung dan cadangan secara dini untuk tetap menjaga keutuhan NKRI.
 
"Menciptakan lingkungan aman dan tertib ini, bukan hanya tanggungjawab TNI-POLRI saja. Namun ini adalah tanggungjawab kita bersama. Untuk itu, demi terwujudnya hal tersebut kita perlu menjalin kerjasama yang baik," tutup Danrem.
 

Komentar