Minggu, 05 Mei 2024 | 23:33
NEWS

Habib Syakur: Pemerintah Harus Menghargai Rakyat Rempang dan Dedikasi Para Pengusaha

Habib Syakur: Pemerintah Harus Menghargai Rakyat Rempang dan Dedikasi Para Pengusaha
Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid

ASKARA - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid meminta agar Pemerintah Republik Indonesia benar-benar menghargai dan menghormati masyarakat Rempang yang punya kebesaran hati untuk kemajuan Indoensia.

"Warga Rempang itu harus dibesarkan hatinya dan diberikan semangat keyakinan bahwa berdirinya proyek Rempang Eco City pasti akan mensejahterakan masyarakat, khususnya warga Rempang dan warga Batam pada umumnya," ujar Habib Syakur kepada awak media di Jakarta, Jumat (13/10).

Menurut Habib Syakur, Pemerintah harus bisa menjadi tempat yang mengayomi dan melindungi rakyat. Jangan lagi ada sekat-sekat propaganda yang membenturkan antara rakyat dengan pemerintah.

"Sudah bukan saatnya lagi para gelandangan politik berjubah khilafah, secara semena-menana membuat propaganda kepada masyarakat Rempang, dengan mendirikan sebuah diskusi diskusi ilmiah yang intinya membuat sekat antara pemerintah dan rakyat. Dengan meyakinkan warga masyarakat Rempang bahwa sekan-akan pemerintah tidak peduli kepada rakyat. Ini Propaganda," tegas Habib Syakur.

Lebih jauh Habib Syakur meminta agar Pemerintah membangun komunikasi intensif ke warga Rempang dan umumnya masyarakat Indonesia, karena setiap proyek strategis nasional pasti untuk kepentingan rakyat.

Ulama asal Malang Raya ini meminta agar komunikasi pemerintah dengan rakyat harus diperbaiki, supaya rakyat makin dekat kepada pemerintah dan merasa memiliki pemerintahan yang berpihak pada rakyat.

"Yang terpenting, Pemerintah harus mengawasi segala kebijakan yang dijalankan itu benar-benar menyentuh masyarakat bawah," tegas Habib Syakur.

Ia juga menyebut Warga Rempang ini sudah tak terpengaruh kepada kelompok gelandangan politik berjubah khilafah. Karena itu, pemerintah harus memberikan semangat.

Pemerintah pun tentunya harus mengumpulkan para pemuka agama, para pemangku adat, lantas memberikan sebuah keyakinan yang total bahwa pemerintah pasti figh berjuang untuk rakyat.

"Sinergi Pemerintah dengan rakyat harus dimaksimalkan. Adapun kajian proyek Rempang itu sangat strategis dan bisa mengentaskan kemiskinan. Ketika Rakyat sudah dibesarkan hati dan keyakinannya, maka para pelaku penghasutan dari kelompok berjubah khilafah akan hilang dengan sendirinya," jelas Habib Syakur.

Lebih dari itu, Habib Syakur menilai Pemerintah harus berterimakasih kepada bapak Tomy Winata, yang telah mendedikasikan dirinya secara totalitas untuk bangsa dan negara, dengan menghimpun dana investasi dari luar negeri untuk kemajuan ekonomi bangsa.

"Jangan lagi ada propaganda seolah investasi dari China seakan-akan menjajah. Ini semua era keterbukaan. Semua bebas melihat secara transparan. Kalau nyata-nyata ingin menjajah Indonesia, siapa pun bisa protes dengan bukti nyata. Bukan sekedar bicara," tegas Habib Syakur.

Menurut Habib Syakur, sekarang Indonesia sudah kuat berdiri dari kokoh dengan Bhinneka Tinggal Ika. Berbagai suku ras agama semua menyatu. Sebagaimana juga Bapak Tomy Winata yang mengabdikan diri untuk Nusa dan Bangsa. Harus dihargai dan kita hormati.

"Enggak gampang meraih kepercayaan dunia internasional untuk menanamkan investasi. Maka kita sebagai masyarakat Indonesia dan pemerintah harus menghargai perjuangan bapak Tomy Winata. Untuk Indonesia," jelas Habib Syakur.

Ia pun mengingatkan bahwa ajaran agama itu mengharuskan kita untuk membangun berprasangka baik. Dan berbuat untuk kebaikan semua.

"Ekonomi ini ada yang nyatakan sulit, dan ada yang menyatakan biasa-biasa saja. Tapi kita tak boleh mengabaikan upaya upaya kelompok swasta yang seperti pak Tomy Winata, menghimpun investasi dari luar negeri di Rempang. Jangan lagi bicara perbedaan, kita satu Indoensia," tambahnya.

Sebagai sebuah analisa, Habib Syakur menyebut alasan kenapa proyek Rempang Eco City bisa terjadi kesalahpahaman? Itu tidak lain karena pemerintah tak dekat dengan pemangku adat dan pemuka agama.

Maka itulah, lanjut Habib Syakur, seharusnya Presiden Jokowi turun langsung ke Rempang dan menyemangati warga masyarakat.

"Harusnya presiden tak hanya mikir cawe-cawe politik. Di sisi waktu yang ada ini, Jokowi harusnya turun langsung ke Rempang dan dialog langsung untuk menyemangati masyarakat. Gitu lho," tuntas Habib Syakur.

Komentar