Rabu, 15 Mei 2024 | 23:43
COMMUNITY

Gerakan Bakti Cendana Nilai Ganjar Memalukan Tak Bisa Bedakan Jurnalis dan MC

Gerakan Bakti Cendana Nilai Ganjar Memalukan Tak Bisa Bedakan Jurnalis dan MC
Pimpinan Gerakan Bakti Cendana (ist)

ASKARA -:Dinilai merendahkan profesi Jurnalis, bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo mendapat sorotan dan beragam komentar dari warganet.

Bahkan ketua umum Gerakan Bakti Cendana (GBC) Benny Sadikin, mempunyai pendapat sendiri  tetang ucapan Bacapres dari PDI Perjuangan itu.

Kepada wartawan Benny mengungkap, Bacapres dari PDI Perjuangan ini tidak bisa membedakan antara Jurnalis dan Master of Ceremony (MC) meski keduanya pekerjaan yang menuntut seseorang memiliki kreatifitas yang tinggi dan pengetahuan luas.

“Ini sudah terang benderang, akhir-akhir ini Mas Ganjar seperti menunjukkan dirinya yang asli. Masa antara Jurnalis dan MC saja tidak tau, memalukan. Lebih baik jadi MC tapi berhasil dan lebih baik jadi Jurnalis yang mumpuni, keduanya profesi yang menuntut seseorang untuk memiliki kreatifitas yang tinggi dan pengetahuan luas. Daripada jadi pengusaha atau gubernur tapi tidak berhasil dan minim prestasi,” cetusnya.

Selanjutnya Benny menyinggung latar belakang Ganjar yang diketahuinya juga lulusan hukum dan ilmu politik.

“Setahu saya Mas Ganjar itu menyandang gelar master ilmu politik (S2 - Red), kan gak harus jadi dosen juga, walaupun bukan 10 lulusan terbaik seperti Mba Nana,” sindir orang nomor satu di GBC ini, di Jakarta Selatan, Selasa (26/9).

Benny juga menduga bahwa ucapan yang ditujukan ke Najwa Shihab (Mba Nana) untuk 'skakmat' Najwa agar tak berkutik, namun jadi blunder untuk dirinya sendiri. Diketahui Najwa sering mengajukan pertanyaan yang membuat narasumber tak berkutik.

“Mungkin tadi nya Mas Ganjar mau skak Mba Nana, tapi karena minimnya pengetahuan jadi blunder. Walaupun itu langsung diklarifikasi. Tapi sudah terlanjur, makanya kalau mau guyon harus difikir dulu dan lihat di depan siapa, pengetahuan kita sampai mana. Didepan Mba Nana dan disaksikan hampir seluruh rakyat Indonesia, akhirnya sekarang banyak yang berpendapat menghina profesi jurnalis,” tutup Benny.

Komentar