Rabu, 15 Mei 2024 | 23:45
COMMUNITY

Pemuda Lintas Agama WKPUB Belajar Buat Berita Bangun Toleransi

Pemuda Lintas Agama WKPUB Belajar Buat Berita Bangun Toleransi

ASKARA - Wadah Komunikasi & Pelayanan Umat Beragama  ( WKPUB ) melalui Bidang Program Pendidikan menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Dasar & The Power of Social Media di Gereja Kristen Jawa Jakarta yang berlokasi di Jalan Balai Pustaka No. 1 Rawamangun, Sabtu (12/8).

WKPUB merupakan organisasi dari berbagai komunitas lintas agama yang salah satu misinya adalah adalah membangun komunitas hidup manusia yang dihidupi oleh semangat cinta kasih, persaudaraan sejati dan kerjasama yang tulus.

Peserta pelatihan terdiri dari  pemuda lintas agama utusan Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat ( GPIB ), Gereja Katolik, Gereja Huria Kristen Batak ( HKBP ), perwakilan Pemuda Ansor,  Ikatan Pelajar Putri Nadhatul Ulama ( IPPNU ), Gusdurian dan The Wahid  Institute. 

Pelatihan ini merupakan kelanjutan kegiatan literasi digital yang sudah pernah diadakan sebelumnya bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia dan Ikatan Alumni Lembaga Pertahanan Nasional tahun 1952.

Pdt. Hosea Sudarna S.th selaku ketua WKPUB Jakarta dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemuda bisa menjadi jembatan toleransi bagi sesamanya dalam menyampaikan berita agar tidak terjadi perpecahan umat beragama. Peristiwa dalam sebuah berita harus menjadi kabar baik yang membangun.

"Tulisan yang dibuat adalah untuk membangun jembatan bukan tembok, mengutip Paus Fransiskus," katanya.

Pelatihan dimulai pukul 09.00 WIB dengan materi kesatu “Seputar Pelatihan Menulis Berita,“ dibawakan oleh Alamsyah M. Dja’far seorang peneliti dari Wahid Foundation. Peserta dibekali pengetahuan dasar jurnalistik, bukan sekedar memiliki keahlian menulis berita tapi ditekankan untuk memperjuangkan nilai–nilai kebaikan.

"Situasi jelang pemilu 2024 di Indonesia akan banyak berita tidak berimbang yang menyebabkan potensi merusak persatuan bangsa. Di media marak berita hoax membuat masyarakat tidak aman dan tidak nyaman," katanya.

Pemateri memberikan empat langkah menulis berita yaitu memahami fokus berita, mengumpulkan informasi, membangun cerita dan memperbaiki tulisan. Tips seputar penulisan juga disampaikan sehingga peserta dapat menerapkannya untuk membuat tulisan.

Materi kedua disampaikan  Ibu Ambarwati S.Psi., M.Psi. dengan topik Sosial Media dan Personal Branding. Melalui materi ini peserta diberikan beberapa gambaran terkait kegiatan jurnalistik yang saat ini berkembang ke digital. Peserta dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan kreatif untuk menghasilkan karya produktif.

Personal branding diperlukan agar peserta dapat menumbuhkan kesan positif dan percaya diri. Pada sessi ini peserta diberi tugas membuat dua video tentang pengenalan produk dan sosialisasi WKPUB.

Pelatihan Jurnalistik di tutup pada pukul 16.00 WIB. Melalui pelatihan ini diharapkan pemuda lintas agama yang tergabung dalam WKPUB dapat memiliki kemampuan menulis berita yang membangun untuk memperkuat toleransi antar umat beragama.

 

Komentar