Minggu, 05 Mei 2024 | 21:52
COMMUNITY

Bermitra Dengan KBRI dan PERMAI, Universitas Negeri Malang Gelar Kegiatan Pengabdian di Brunei

Bermitra Dengan KBRI dan PERMAI, Universitas Negeri Malang Gelar Kegiatan Pengabdian di Brunei
Universitas Negeri MalangBermitra Dengan KBRI dan PERMAI

ASKARA - Salah satu Tri Dhama Perguruan Tinggi adalah Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat dimaksud dapat dilakukan terhadap masyarakat Indonesia tidak hanya yang di dalam negeri, tetapi juga yang berada di luar negeri.

Untuk itu, Dr. Nur Eva SPsi M.Psi., Psikolog, Wakil Dekan I Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM), dan Sri Andayani, SPsi MPsi, Psikolog, Alumni Fakultas Psikologi UM, telah melakukan rangkaian kegiatan pengabdian kepada warga negara Indonesia (WNI) di Brunei Darussalam pada tanggal 4 - 10 Juli 2023. Rangkaian kegiatan dimaksud dilakukan UM bermitra dengan KBRI Bandar Seri Begawan dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam (PERMAI).

“Kunjungan ke Brunei tersebut sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian Kegiatan Masyarakat, dengan skema Pengabdian Kemitraan Luar Negeri (PKLN). Selain kami melakukan kegiatan 'Asesmen Kognitif terhadap Anak Usia Sekolah” dan “Konseling Hasil Asesmen Kognitif”, telah dilakukan pula kegiatan Workshop Parenting,sebagai upaya mengoptimalkan potensi anak,” jelas Nur Eva terkait berbagai kegiatannya di Brunei.

Kuasa Usaha ad interim KBRI Bandar Seri Begawan, Irwan Iding, menyambut baik dan sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh kedua psikolog dari Universitas Negeri Malang tersebut. “Diharapkan kegiatan pengabdian itu dapat dilakukan berkesinambungan, sehingga semakin banyak anak-anak Indonesia usia sekolah di Brunei yang memperoleh kesempatan untuk melakukan tes asesmen kognitif,” pesan Irwan Iding dalam acara pembukaan rangkaian kegiatan pengabdian UM.

Sementara itu, Mukhidin Umar selaku Presiden PERMAI menyatakan dukungan penuh atas kegiatan UM tersebut. “Tidak banyak kegiatan pengabdian universitas yang selama ini hadir di Brunei“ kata Mukhidin sewaktu dikonfirmasi banyaknya warga yang merasa senang, dan menyatakan manfaat langsung dari kegiatan UM termaksud.

Tercatat lebih dari 25 anak Indonesia - berusia 8 tahun hingga 15 tahun - lakukan tes asesmen kognitif, dan para orang tuanya telah pula melakukan konseling secara bergiliran dari hasil asesmen putra dan putrinya. “Hasil asesmen kognitif pada usia anak bukan harga mati, tetapi merupakan informasi awal untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak,’ ujar Sri Andayani

Selanjutnya, lebih dari 75 orang warga Indonesia, antusias hadiri Parenting Workshop untuk mendengarkan penjelasan mengenai pola asuh anak yang sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat ini, disamping berdiskusi terkait tumbuh kembang anak. Banyak pertanyaan yang disampaikan kepada kedua psikolog tersebut sebagai narasumber, mengingat di era global saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa tidak hanya banyak kemudahan yang dirasakan, tetapi di sisi lain, tantangan yang dihadapi pun semakin kompleks. . Acara tersebut dipandu oleh Evi Nurvidya Arifin PhD, Dosen Senior di Universiti/Brunei Darussalam (UBD).

Komentar