ASKARA - Dahulu kala, Tari Bedhoyo hanya akan ditarikan oleh anak gadis yang masih perawan dan juga hanya akan ditonton oleh tamu-tamu Raja Jawa. Namun di era sekarang ini sudah diperbolehkan hidup dan ditarikan oleh kalangan orang biasa.

Ada berbagai syarat dan ketentuan khusus untuk mementaskan tarian sakral ini, diantaranya penari yang jumlahnya harus ganjil, idealnya 9 orang penari yang konon akan digenapi menjadi 10 oleh Nyai Loro Kidul, Sang Penguasa Laut Selatan.

Sementara itu, untuk alat musik yang dipakai saat pementasan adalah gamelan yang terdiri dari 15 orang pemain instrumen musik gamelan serta 5 orang sworowati (pesinden) dan wiroswara (penyanyi pria).

Untuk memperkenalkan tari klasik ini kepada generasi muda dan memberikan wadah serta kesempatan kepada kelompok-kelompok tari bedhayan dari berbagai kalangan untuk berpentas, Jaya Suprana School of Performing Arts bemerjasama dengan Swargaloka dan Ohmmstay kembali mengadakan pagelaran Festifal Tari Bedhayan yang akan diadakan di Ohmmstay, Yogyakarta pada Sabtu, 13 Mei 2023.

Festival Bedhayan memberikan kesempatan bagi para penari menampilkan Tari Bedhayan hasil kreasi mereka masing-masing.

"Festival Bedhayan 2023 merupakan festival bedhayan pertama di Indonesia yang sudah berlangsung ketiga kalinya. Kami membuka kesempatan untuk mendaftar bagi seluruh sanggar tari yang ingin bergabung pada perhelatan tahun ini," kata Aylawati Sarwono dari Jaya Suprana School of Performing Arts, Senin (6/3).

Ditambahkannya, seluruh sanggar dapat melakukan registrasi dan akan dikurasi ulang oleh tim panitia dan diinformasikan kembali pada akhir Maret 2023. 

Aylawati mempersilahkan bagi sanggar tari untuk mrlakukan registrasi, dengan mengisi tautan di bawah ini:

https://forms.gle/i1H3GqKJd2pMen9G9

Untuk informasi selengkapnya di
0813-1121-3003