Selasa, 30 April 2024 | 14:53
MILITER

Calon Panglima TNI: Tidak Ada Lagi Prajurit TNI Arogan dan Menyakiti Rakyat

 Calon Panglima TNI: Tidak Ada Lagi Prajurit TNI Arogan dan Menyakiti Rakyat
KSAL Laksamana Yudo Margono menyalami KSAD Jenderal Dudung Abdurachman (int)

ASKARA -  Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi I DPR, Jakarta, Jumat (2/12), sebagai calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

Di depan para anggota Komisi I DPR RI, Yudo Margono menyatakan, sebagai tentara rakyat, prajurit TNI harus selalu menyatu dan hadir di tengah rakyat sebagai problem solver dan harus bersikap humanis.

“Saya akan mengerahkan segala upaya agar tidak ada lagi prajurit TNI yang bersikap arogan dan menyakiti rakyat, memiliki karakter tegas namun humanis, disegani tapi bukan ditakuti,” tegas Yudo saat menyampaikam visi dan misi calon Panglima TNI.

Nantinya, kata Yudo, jika dipercaya menjadi Panglima TNI, dirinya akan mengerahkan segala dan upaya agar tidak ada lagi oknum-oknum TNI yang melakukan hal tidak terpuji serta bersikap arogan yang dapat merugikan dan menyakiti hati rakyat.

Selain itu, delapan wajib TNI harus menjadi pedoman prajurit dalam bersikap ramah dan sopan terhadap rakyat.

Ia juga menekankan prajurit TNI harus bisa menjadi contoh dalam bersikap sederhana dan membantu negara mengatasi kesulitan rakyat.

Fit and proper test terhadap calon panglima TNI Laksamana Yudo akan digelar seharian penuh. Tahapan dimulai dengan verifikasi persyaratan calon panglima TNI di pagi hari.

Tiba sekitar pukul 13:08 WIB, dia didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo dan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksdya Ahmadi Heri Purwono. Mereka tiba dengan mobil yang sama.

Laksamana TNI Yudo Margono adalah calon tunggal yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai orang yang akan memimpin institusi TNI di masa mendatang.

Jenderal TNI Andika Perkasa akhir Desember 2022 akan memasuki masa purna tugas sebagai prajurit TNI aktif.  

Presiden Jokowi mengungkap alasannya memilih perwira bintang empat TNI AL itu karena ingin memastikan rotasi matra di pucuk kepemimpinan TNI.

Komentar