Sakramen Baptis adalah Pintu Sakramen Lainnya
ASKARA - Baptis bayi dan anak merupakan tradisi Gereja sejak dahulu dan diteruskan sampai sekarang. Gereja melakukannya demi meneruskan misi Yesus Kristus kepada para rasul, yaitu menjadikan semua bangsa sebagai murid-Nya.
Misi Gereja ini tidak hanya ditujukan kepada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Melalui baptis, anak-anak dijadikan anak-anak Allah dan memperoleh rahmat keselamatan.
Seperti yang dilakukan Gereja Katolik Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Buah Batu, Bandung, Minggu (30/10).
Di dalam Gereja Katolik, orangtua Katolik dapat membaptis anaknya sejak bayi agar dari sejak semula ia menjadi keluarga Kerajaan Allah (Baptis Bayi). Namun seiring perjalanan waktu ada orang-orang dari iman lain yang dibaptis saat sudah dewasa (Baptis Dewasa). Ada pula yang dalam kondisi dalam bahaya maut, mengutarakan keinginan kuat untuk dibaptis (Baptis Darurat).
"Sakramen Baptis adalah sakramen kelahiran kembali dalam Roh dan Kebenaran. Ini merupakan sakramen pertama, pintu dari sakramen-sakramen lain di dalam Gereja Katolik," jelas salah satu aktivis Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Felix Kristiono.
Tanpa menerima sakramen ini, jelasnya, umat tidak dapat menerima sakramen lainnya. Melalui Sakramen Baptis, seseorang menjadi warga Kerajaan Allah, berhak menerima warisan KerajaanNya yang kekal, dihapuskan dari dosa asal, dan hidup baru.
Dijelaskannya, orangtua adalah perpanjangan tangan Allah kepada anak-anak yang hadir di tengah keluarga mereka. tentunya para orangtua tidak bisa berkarya sendirian dalam mengemban misi suci ini.
"Dengan membaptis anak-anaknya, orangtua sungguh menghidupi panggilannya sebagaimana telah mereka nyatakan dalam janji pernikahan, yaitu mendidik anak secara Katolik. Baptis bayi adalah langkah awal dari proses pertumbuhan iman anak yang terus-menerus," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, keluarga perlu membangun pembiasaan hidup rohani agar semakin menumbuhkan iman anak-anaknya.
"Semoga dengan membaptiskan anak-anak, orangtua dapat mengantar mereka untuk datang kepada Yesus Kristus," harap Felik Kristiono.
Komentar