Jumat, 26 April 2024 | 19:09
NEWS

Anies Bertemu Andika Perkasa, Sinyal Berduet di Pilpres 2024?

Anies Bertemu Andika Perkasa, Sinyal Berduet di Pilpres 2024?
Pertemuan Anies Baswedan dengan Jenderal Andika (YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa)

ASKARA - Pada akhir masa jabatannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyempatkan diri menemui Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (15/10). Pertemuan ini memiliki sinyal sendiri dibalik posisi Anies yang sudah menjadi calon presiden dari Partai NasDem dan Andika Perkasa yang juga masuk sebagai bursa calon wakil presiden.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai pertemuaan Anies dan Andika ini memiliki beberapa arti. Pertama, Anies tentu berpikir sedang mempersiapkan cawapres di Pilpres 2024 dari latarbelakang yang kuat, salah satunya militer.

Posisi Andika sebagai Panglima TNI tentu memiliki daya tawar sendiri apalagi dengan masuknya namanya sebagai cawapres potensial. Kedua, Anies dan Andika ini kan sama-sama alumni kampus Amerika Serikat, pembicaraanya bisa jadi terkait nostalgia atau meminta dukungan Andika jika Anies resmi maju sebagai cawapres. Ketiga, ini sinyal kepada lawan-lawan Anies di Pilpres 2024, kalau ia sudah siap terjun membangun kekuatan untuk pencapresannya.

“Pertemuan Anies dan Andika ini kan di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ini bisa diartikan, Anies lagi berpamitan dengan Andika. Tetapi, Andika ini kan namanya juga masuk sebagai cawapres. Ya, bisa jadi ini sinyal Anies kepada lawan-lawan politiknya di 2024 kalau ada potensi Anies dan Andika berduet sebagai capres dan cawapres,” ujar Arifki dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/10).

Duet Anies-Andika tentu memiliki peluang yang besar karena posisi Andika yang saat ini sebagai panglima TNI, sehingga kolaborasi Sipil-Militernya terwakili. Namun, Anies akan semakin sulit mendapatkan rekomendasi dari partai koalisi lainnya, seperti Demokrat dan PKS yang berencana akan mendukung Anies sebagai capres di Pilpres 2024.

Demokrat tentu akan terus mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies, meskipun tantangannya saat ini masih terkandala dengan komitmen yang didapatkan oleh PKS, karena efek ekor jas Anies lebih kuat ke NasDem dan Demokrat diuntungkan jika AHY yang diusung sebagai cawapres. Selain itu, popularitas AHY yang lebih tinggi dibandingkan Andika dan ditambah dengan latarbelakangnya dari militer dan Ketua Umum Partai Demokrat.

“Andika dan AHY ini kan sama-sama militer. Tetapi, kita harus akui AHY diuntungkan karena memiliki popularitas yang lebih tinggi dari Andika dan posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Andika bisa saja menjadi cawapres Anies, jika Demokrat-PKS sepakat mengusung cawapres Anies dari luar partai mereka. Peluang ini amat besar nih, tetapi lobi-lobi makin lebih lama nih jika Demokrat benar ikut mendukung Andika,” tutup Arifki.

Komentar