Rabu, 22 Maret 2023 | 09:54
COMMUNITY

Tragedi Stadion Kanjuruhan, Penonton Meninggal Husnul Khotimah apa Suul Khotimah?

Tragedi Stadion Kanjuruhan, Penonton Meninggal Husnul Khotimah apa Suul Khotimah?
Ustadz Abdul Somad

ASKARA – Tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang benar-benar menjadi sejarah kelam sepakbola tanah air. Diduga tembakan gas air mata yang dilepaskan aparat keamanan ke arah tribun disebut para saksi mata menjadi biang kerok yang menyebabkan kepanikan.

Tembakan air mata itu, menyebabkan suporter di tribun berusaha keluar melalui pintu. Mereka berdesak-desakan, tergencet, serta mengalami sesak nafas.

Di grup-grup Whatsapp sedang memperdebatkan penonton bola yang meninggal apakah khusnul khotimah apa suul khotimah? Yang satu mengatakan kita doakan, yang satu lagi mengatakan jangan didoakan.

Pendakwah Ustadz Abdul Somad (UAS) menyatakan, andai kita berprasangka mereka suul khotimah kita dapat apa?

“Andai kita berhusnudzon mereka husnul khotimah dan kita doakan semoga husnul khotimah, maka malaikat mengatakan Aamiin walaka bistlu , doamu dikabulkan dan semoga engkau juga dapat husnul khotimah,” ujarnya lewat keterangan videonya, Rabu (5/10).

“Sekarang saya tanya lebih baik husnudzon apa suudzon? Terserah saya nggak maksa ikut saya,” tuturnya.

Lalu UAS memaparkan,  Malaikat maut di keningnya tertulis laa ilaha illallah sebelum mencabut nyawa orang, maka mata yang melihat itu akan mengatakan laa ilaha illallah.

Walaupun mungkin dari rumah niatnya tidak ada ibadah tapi pada saat kematian boleh jadi matinya husnul khotimah, dan kalau kita suudzon kita nggak dapat apa-apa, tapi kalau kita husnudzon dan kita doakan.

“Tapi sesuai dengan etika, adat istiadat, maka kelihatannya baik maka mudah-mudahan mendapatkan kebaikan-kebaikan Insya Allah Aamin Ya Rabbal Alamin. Al istiqomah. Buah dari istiqomah adalah husnul khotimah,” pungkasnya.

Kabar terbaru, korban meninggal dunia mencapai 131 orang dalam tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang  Jawa Timur.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa data tersebut diketahui setelah penyidik melakukan koordinasi dan validasi data bersama sejumlah rumah sakit dan dinas kesehatan setempat.

"Ya korban meninggal dunia 131 orang. Setelah semalam dilakukan coklit bersama Kadinkes, tim DVI dan direktur RS," kata Dedi kepada media, Rabu (5/10).

Komentar