ASKARA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menjelaskan diksi 'menjijikkan' terkait motif pembunuhan Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Kata Mahfud, kasus pembunuhan Brigadir J bermotif sensitif lantaran hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa.

"Sebenarnya itu hasil pemeriksaan terhadap mereka-mereka yang tersangka ini. Kata menjijikkan maksud saya mereka menjelaskan pada penyidik, pada Timsus bagaimana misalnya drama pelecehan itu," jelas Mahfud,  dalam wawancara di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, dikutip Kamis (18/8).

Menurut Mahfud, pelecehan itu merupakan alibi karangan Ferdy Sambo. Namun, Mahfud merasa alasan motif dugaan pembunuhan Brigadir J terkesan menjijikkan.

"Hanya orang dewasa yang bisa (mendengar penjelasan) itu. Itu karangan tetapi seakan-akan kita melihat film pornolah. Tetapi sama juga ketika Sambo mengatakan ada upaya perkosaan di Magelang, ya menjijikan lagi ceritanya. Drama-dramanya itu menjijikan," terangnya.

Mahfud mengatakan, tak ingin menjelaskan detail motif pembunuhan Brigadir J ke publik dan lebih memilih menjelaskan bahwa motif telah direkontruksi oleh penyidik.

"Kita nggak cerita (motif menjijikkan) itu. Toh itu nggak terlalu penting. Tetapi kata menjijikkan itu sebenarnya dalam konteks ceritanya seperti cerita dalam porno yang brutal lah. Sehingga saya bilang begitu, kesaksian begitu. Faktanya saya tidak tahu," tandas Mahfud.