Rabu, 15 Mei 2024 | 20:40
NEWS

Istri TNI Ditembak di Semarang, Suami yang Berpangkat Kopral Dua Diduga Terlibat

Istri TNI Ditembak di Semarang, Suami yang Berpangkat Kopral Dua Diduga Terlibat
Penembakan istri TNI di Semarang (Dok tangkapan layar)

ASKARA - Kopral Dua Muslimin, anggota TNI dari satuan Arhanud Semarang diduga terlibat dalam aksi penembakan istrinya sendiri, Rina Wulandari (34), di depan rumahnya di Jalan Cemara 3 Banyumanik, Semarang, pada Senin (18/7) lalu.

Hal itu diungkapkan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV Diponegoro Letkol Infantri Bambang Hermanto. Menurut Bambang, hal itu muncul lantaran Muslimin menghilang sejak hari peristiwa penembakan. 

Bahkan, Muslimin tidak dapat dihubungi oleh kerabat maupun keluarga.

"Ada kecurigaan suami korban yakni Kopda Muslimin terlibat. Sejak peristiwa, tepatnya usai menunggui istrinya operasi pengambilan proyektil di Rumah Sakit, Muslimin menghilang dan tidak bisa dikontak siapapun," ungkap Bambang di Mapolrestabes Semarang, Jumat (22/7).

Dikatakan Bambang, pihaknya menyatakan Muslimin berstatus Tidak Hadir Tanpa Ijin (THTI), mulai Jumat (22/7). 

"Berdasarkan laporan dari Komandan Batalyon Arhanud 15 Semarang, mulai hari ini Muslimin dinyatakan Tidak Hadir Tanpa Ijin (THTI)," ujarnya.

Ditegaskan Bambang, apa yang sudah dilakukan Muslimin masuk dalam kategori pelanggaran pidana militer. 

Penyidikan akan dilakukan oleh Polisi Militer yang didukung Polrestabes Semarang.

"Ini sudah langsung kategori pelanggaran pidana militer. Sebaiknya yang bersangkutan segera datang ke satuan," tegasnya. 

Terkini, tim gabungan Polri dan TNI berhasil membekuk terduga penembakan terhadap Rina Wulandari, istri dari Kopda Muslimin.

Petugas juga mengamankan satu pucuk senjata api yang diduga digunakan untuk menembak korban.

Polisi belum menjelaskan secara detail identitas pelaku maupun kronologi penangkapan. 

Sebelumnya, tim gabungan sudah mengamankan dua sepeda motor yang digunakan keempat pelaku saat beraksi. 

Dua sepeda motor tersebut, masing-masing Kawasaki Ninja diamankan di sebuah rumah di Mijen, Kota Semarang, sedangkan Honda Beat diamankan dari sebuah rumah di Sayung, Kabupaten Demak.

Komentar