Sabtu, 20 April 2024 | 15:00
NEWS

Kabarnya Demokrat Bakal Gabung Koalisi Indonesia Bersatu, PAN: Belum Ijab Kabul

Kabarnya Demokrat Bakal Gabung Koalisi Indonesia Bersatu, PAN: Belum Ijab Kabul
Koalisi Indonesia Bersatu (Dok DPP Golkar)

ASKARA - Beredar kabar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mendapatkan tambahan anggota partai politik dalam waktu dekat. 

Namun demikian, informasi partai mana yang akan merapat dengan PAN, Golkar, dan PPP itu masih ditutup rapat. 

Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi menolak membocorkan informasi tersebut. Menurut dia, parpol itu nantinya akan menambah kekuatan bagi KIB. 

“Ya, semoga saja ada yang bergabung di KIB. Akan semakin menambah kekuatan politik bersama di KIB,” ujar Viva, saat dihubungi, Rabu (13/7).

Viva menutup rapat-rapat soal parpol tersebut. Apakah dari parpol parlemen atau non parlemen. Menurutnya, saat ini KIB masih terus menjalin komunikasi dengan partai itu. 

“Partai politik apakah? Nanti ditunggu pengumuman resminya. Ini kan masih PDKT. Belum ijab kabul,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, akan ada partai lain yang akan masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Golkar, PAN dan PPP. Kata dia, partai yang hendak bergabung itu masih dalam proses.

Airlangga enggan membocorkan parpol mana yang dimaksud. Apakah parpol di dalam parlemen atau di luar parlemen. 

"Sedang dalam proses. Namanya sedang, nanti kalau sudah baru diberi tahu," kaya Airlangga usai salat Idul Adha di Masjid Ainul Hikmah DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (10/7).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menduga, Demokrat partai yang paling berpeluang gabung Koalisi Indonesia Baru (KIB). Menurut dia, PKS cenderung lebih dekat dengan NasDem.

"Iya Demokrat. PKS kan belun ada pernyataan sikap. Malah cenderung dekat sama NasDem kan. Demokrat yang kemudian menggoda Golkar, kemudian Golkar juga menggoda balik untuk gabung dengan KIB," ujar Adi, Selasa (12/07). 
Adi mengatakan, bergabungnya Demokrat tidak akan mengganggu soliditas KIB. Meski diakui sejumlah politisi partai berlambang Mercy ini sering kali liar dan sulit dikontrol dalam memberikan pernyataan. 

Dia mencontohkan saat Pilpres 2019 dimana partai Demokrat bagian dari koalisi pendukung capres Prabowo Subianto. Namun dalam perjalanan koalisi, politisi Demokrat sering mengkritik Prabowo hingga tercetus ucapan ‘Jenderal Kardus’ untuk ketua partai Gerindra tersebut. 

"Nggak, nggak mungkin terpengaruh, KIB nantinya dengan celetukan itu. KIB ini sudah solid, mereka ini para pemain lama, jadi tidak gampang untuk terpengaruh oleh statement-statement politik Demokrat," tambahnya. 

Adi mengatakan, semakin banyak partai yang bergabung di KIB akan semakin membuat koalisi ini dinamis. 

Banyaknya kepentingan yang muncul akan cukup menyulitkan dalam mencari kompromi politik antara mereka. Misalnya, Partai Demokrat pasti akan menawarkan sang ketua umu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres atau cawapres. 

Sementara di KIB sudah ada Airlangga Hartarto dan Zulkifkli Hassan yang mulai didorong parpolnya untuk maju di Pilpres 2024.(jpnn)

Komentar