Selasa, 21 Mei 2024 | 12:09
NEWS

6 Fakta Penembakan di Rumah Kadiv Propam Polri yang Tewaskan Brigadir J

6 Fakta Penembakan di Rumah Kadiv Propam Polri yang Tewaskan Brigadir J
Ilustrasi tembakan (ntmcpolri.info)

ASKARA - Aksi saling tembak 2 orang anggota polisi terjadi di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, Irjen Ferdy Sambo di Jakarta Selatan, Jumat (8 Juli) 

Peristiwa itu melibatkan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat (J) dan Bhayangkara Dua (Bharada) E. 

Akibat insiden itu, salah satu di antaranya tewas ditembus timah panas, yakni Brigadir J. Setidaknya ada tujuh luka tembak yang bersarang di tubuh Brigadir J.

Bukan tanpa alasan Bharada E menembak Brigadir J. Sebab, tembakan tersebut merupakan bentuk perlindungan dirinya dari Brigadir J yang menembak terlebih dulu. 

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan, Brigadir J memulai tembakan terlebih dulu karena mendapatkan Bharada E sedang melakukan pelecehan kepada istri Irjen Ferdy Sambo di kamar.
 
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata," ungkap Ahmad Ramadhan, Senin (11/7). 
 
Berikut rangkuman fakta-fakta penembakan tersebut: 

1. Brigadir J merupakan sopir istri Kadiv Propam

Brigadir J diketahui anggota Polri yang ditugaskan menjadi sopir istri Kadiv Propam Polri. 
 
"Brigadir J itu sopir ibu (istri Ferdy Sambo), jadi melakukan tugas mengamankan tapi dia sopir lah gitu," ungkap Ahmad Ramadhan. 

Sementara itu, Bharada E merupakan aide de camp (ADC) atau asisten pribadi dari Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dengan tugas mengawal dan mengamankan Irjen Ferdy Sambo dan istri, Putri Ferdy Sambo. 
 
"Kalau Bharada itu anggota Brimob yang di-BKO ke sana, tugasnya melakukan pengamanan dan pengawal terhadap Kadiv Propam," kata Ramadhan.

2. Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam

Motif penembakan Brigadir J oleh Bharada E disebut lantaran telah melecehkan istri Sambo, Putri Ferdy Sambo. 
 
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata," ujar Ahmad Ramadhan. 
 
Fakta itu terungkap usai olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan istri Irjen Ferdy Sambo serta Bharada E. 

3. Brigadir J Tembak Bharada E

Insiden penembakan berawal saat istri Sambo, Putri, berteriak minta tolong. Teriakan itu didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah. Sehingga Bharada E turun memeriksa sumber teriakan. 

Brigadir J panik saat melihat Bharada E telah berdiri di depan kamar. Bharada E kemudian menegur Brigadir J dan menanyakan alasan berada di rumah dinas Kadiv Propam. 
 
"Pertanyaan Bharada E direspons oleh Brigadir J dengan melepaskan tembakan pertama kali ke arah Bharada E," ujar Ramadhan. 

4. Luka sayat Brigadir J

Polri mengungkapkan, penyebab luka sayatan di tubuh Brigadir J bukan karena senjata tajam. 
 
"Iya, itu sayatan itu akibat amunisi atau proyektil yang ditembakkan Bharada E. Proyektil yang ditembakkan itu berjalan mengenai tubuh Brigadir J," jelas Ahmad Ramadhan. 

5. Irjen Ferdy Sambo sedang tak di rumah

Irjen Ferdy Sambo tak berada di rumah saat peristiwa terjadi. Sambo disebut tengah melakukan tes PCR Covid-19. 

Sambo mengetahui insiden itu setelah ditelpon istri dan langsung pulang ke rumah. 

"Kadiv Propam pulang ke rumah karena dihubungi istrinya yang histeris. Kadiv Propam sampai di rumah dan mendapati Brigadir J sudah meninggal," beber Ramadhan. 

6. Periksa 3 saksi

Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian terkait penembakan Brigadir J oleh Bharada E . 
 
"Saat ini yang sudah menyelesaikan BAP sebanyak tiga orang yang saat itu ada di TKP," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto. 

Komentar