Soal Pernyataan Warga yang Sehat Tak Perlu Pakai Masker Saat Jabat Menkes, Begini Penjelasan Terawan
ASKARA - Mantan Menteri Kesehatan, Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) akhirnya menjelaskan terkait pernyataannya sewaktu menjabat menkes terkait penggunaan masker.
Saat itu Terawan menyatakan hanya warga yang sakit saja yang menggunakan masker. Sementara untuk warga yang tidak sakit tidak diwajibkan mengenakan masker.
Hal itu, kata Terawan, harus dilakukan lantaran harga masker menuju Rp2 juta satu boks.
"Kalau itu terjadi dan (masker) menjadi rebutan masyarakat, dokter-dokter dan tenaga medis tidak akan dapat masker, padahal masker itu adalah masker medis," ujar Terawan, dalam perbincangan di program Ekslusif Rosi di KompasTV, Kamis malam (7/7).
Setelah muncul masker kain, kata Terawan, perlahan pihaknya memberikan penjelasan dan edukasi ke masyarakat pentingnya memakai masker.
Menurut Terawan, apa yang disampaikannya saat itu bukanlah hal yang keliru. Pasalnya, ada risiko yang lebih besar terkait penularan COvid-19.
Dan harus diingat apa yang saya omongkan itu sesuai dengan apa yang WHO katakan. Maka di sebelah saya (waktu menjelaskan) adalah perwakilan WHO di Indonesia. Dan perwakilan WHO di Indonesia yang menyatakan itu. Mereka mengatakan, saat itu memang yang sakit pakai masker, yang sehat tidak perlu," jelas Terawan
Dirinya, lanjut Terawan, juga tidak menggampangkan sesuatu hal terkait penularan Covid-19 saat menjabat sebagai menkes.
"Istilah menggampangkan ini yang berbeda konteksnya. Mengampangkan itu seolah-olah menganggap bahwa (Covid-19) itu ringan, bukan itu (tapi) mengedukasi masyarakat itu yang paling penting," ungkapnya.
"Jadi, istilah menggampangkan itu adalah isu yang dicetuskan saat itu dan apa saya menggampangkan, tidak. Maka saya mengeluarkan PSBB, mengeluarkan aturan-aturan yang berkelanjutan saat itu," imbuhnya.
Hal itu, kata dia, memang harus dilalui, supaya tidak terjadi kegaduhan yang luar biasa.
"Kegaduhan itu akan memengaruhi segala hal, baik kesehatan, ekonomi dan macam-macam dan itu tidak baik untuk rakyat," tandasnya.
Komentar