ASKARA - Aksi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua banyak memakan korban, baik luka-luka maupun korban jiwa.

Korban yang berjatuhan tersebut berasal dari masyarakat sipil hingga aparat keamanan, baik dari TNI maupun Polri.

Dalam kurun waktu enam bulan sejak Januari hingga Juni 2022, aksi separatisme yang dilakukan KKB sudah menewaskan 25 orang di Papua.

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, 25 orang yang tewas merupakan aparat TNI dan Polri serta warga sipil. Dia memerinci, 25 orang yang tewas akibat ulah KKB yakni 7 anggota TNI, satu anggota Polri dan 17 warga sipil.

"Sementara korban luka berjumlah 19 orang baik dari TNI, Polri dan warga sipil. Sebanyak 12 TNI, 2 Polri dan 17 warga sipil," ujarnya, dikutip Jumat (1/7).

Polda Papua mencatat selama enam bulan ini, KKB sudah beraksi sebanyak 44 kali di 10 kabupaten yakni di Yahukimo, Intan Jaya, Puncak, Paniai, Puncak Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, Yalimo, Jayawijaya dan Kabupaten Deiyai. 

Selain itu, korban meninggal dari Kelompok Kriminal Bersenjata sebanyak tiga orang.

KKB masih menjadi ancaman yang menimbulkan ketakutan bagi warga masyarakat khususnya pendatang.

"Aparat keamanan tetap mengedepankan pendekatan kesejahteraan dalam penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata," ucap Irjen Fakhiri.(jpnn)