Jumat, 26 April 2024 | 06:57
NEWS

La Nyalla: Big Data Luhut Bohong, Jangan Terpengaruh!

La Nyalla: Big Data Luhut Bohong, Jangan Terpengaruh!
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (Dok Istimewa)

ASKARA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti memberi label big data milik Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bohong. 

"Saya hanya menyampaikan itu (big data milik Luhut, red) bohong," ujar La Nyalla Mahmud Mattalitti di Jakarta, dikutip Jumat (15/4). 

La Nyalla berani memberi label big data Luhut bohong, bukan karena mencari sensasi, melainkan berdasarkan data valid.

La Nyalla melihat temuan Evello, lembaga analitik data yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada 2014. 

Pendiri Evello, Dudy Rudianto, mengatakan, jumlah pengguna media sosial membahas penundaan Pemilu 2024 hanya 693.289 akun.

"Jumlah 110 juta (akun pengguna medsos) juga berlebihan ya, 1 juta juga enggak sampai," kata Dudy Rudianto menguatkan big data Menko Marves Luhut bohong.

Dudy Rudianto menyampaikan pihaknya memantau media sosial sekitar satu tahun sebelum Luhut membeberkan big data. 

"Jadi, ditarik ke belakang satu tahun pun yang membicarakan pemilu atau penundaan pemilu paling besar 693.289 akun," jelasnya.

Berangkat dari data Evello, La Nyalla mengimbau rakyat tidak terpengaruh dengan klaim Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bahwa rakyat bersikap biasa saja menyikapi Pemilu 2024. 

"Jangan mudah terpengaruh berita bohong," tandasnya. 

Komentar