Jumat, 17 Mei 2024 | 06:07
NEWS

Jokowi Jengkel, Semprot Langsung 3 Menteri

Jokowi Jengkel, Semprot Langsung 3 Menteri
Presiden Joko Widodo (Dok YouTube Sekretariat Presiden)

ASKARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung sejumlah menteri yang diketahui menggunakan anggaran belanja negara untuk membeli barang impor. 

Tak satu orang, Jokowi bahkan menyebut Budi Gunadi Sadikin, Syahrul Yasin Limpo, Nadiem Makarim hingga TNI-Polri.

Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberikan arahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia, yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3). 

Awalnya, Jokowi menyentil Menkes Budi Gunadi Sadikin terkait pembelian tempat tidur yang dibeli dari luar negeri.

"Tempat tidur untuk rumah sakit, produksi (tempat tidur) saya lihat di Yogyakarta ada, Bekasi, Tangerang ada, (malah) beli impor. Mau diteruskan, mau saya umumkan, kalau saya jengkel (saya bacakan), ini RS daerah impor, Kemenkes impor," ujar Jokowi. 

Kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Jokowi mengingatkan tentang pembelian traktor dari luar negeri. Hal itu diketahuinya saat berkunjung ke Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Traktor-traktor kayak gitu bukan high tech saja impor jengkel saya, nggak boleh Pak Menteri, nggak boleh," tegas Jokowi.

Sementara, kepada Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Jokowi menyinggung pembelian pensil, kertas, hingga pulpen dari luar negeri. 

Tak hanya itu, Jokowi juga menemukan seragam hingga sepatu TNI/Polri dibeli dari luar negeri.

Jokowi mengaku merasa sedih dengan kinerja jajarannya. Dia pun ragu adanya pemantauan yang baik terkait alur pengadaan barang dan jasa di setiap kementerian dan lembaga.

"Kadang-kadang saya mikir, ini kita ngerti nggak sih? Jangan-jangan kita nggak kerja detail sehingga nggak ngerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor, jangan ini diteruskan, setop," tegas Jokowi. 

Jokowi ingin semua jajarannya mengalokasikan 40 persen anggaran untuk pembelian barang dalam negeri hingga Mei 2022. Dia menekankan pertumbuhan ekonomi akan meningkat ketika semua kompak membeli produk dalam negeri.

"Kita sudah bisa bikin semuanya itu. Sudahlah jangan diterus-terusin. Artinya apa? Penambahan pertumbuhan ekonomi sudah ada di depan mata kita, kita mau mengerjakan atau tidak," tandasnya.

Komentar