Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:13
NEWS

Disebut 'Macan yang Mengeong', Gerindra: Biasanya Prabowo Tak Baper Difitnah, Elektabilitas Masih Tinggi

Disebut 'Macan yang Mengeong', Gerindra: Biasanya Prabowo Tak Baper Difitnah, Elektabilitas Masih Tinggi
Prabowo Subianto (Instagram-@prabowo)

ASKARA - Partai Gerindra merespons pernyataan Edy Mulyadi yang diduga menghina Prabowo Subianto.

Diketahui, Edy Mulyadi menyebut Prabowo sebagai "Macan yang mengeong" ihwal lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, hal yang dikatakan Edy fitnah. 

Habiburokhman memastikan, Prabowo tidak marah ataupun baper (bawa perasaan, red) dengan pernyataan itu, justru akan memaafkan orang yang sudah memfitnahnya.

"Pak Prabowo nggak akan marah dan biasanya beliau memaafkan orang yang memfitnah beliau. Itulah standar moral dan akhlak beliau, yang nggak pernah baper difitnah karena waktu yang akan membuktikan bahwa apapun yang beliau lakukan adalah semata-mata demi merah putih," ujar Habiburokhman kepada awak media, dikutip Senin (24/1).

Dikatakan, Prabowo kerap mendapat fintah beragam macam, tapi tidak ada satupun yang terbukti.

Habiburokhman pun menyinggung soal elektabilitas Prabowo yang masih tinggi di survei, meskipun sering mendapatkan fitnah ataupun lainnya.

"Kita sudah saksikan sejak muda beliau difitnah macam-macam tetapi tidak ada satupun yang terbukti, justru rakyat melihat beliau sebagai salah satu tokoh yang konsisten berjuang untuk rakyat. Ini bisa dilihat dari sebagian besar hasil survei bahwa beliau selalu di urutan teratas survei capres," urainya.

Habiburokhman juga menepis tudingan yang menyebut Prabowo mendapat rezeki dari pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan. 

Dia membantah apabila Prabowo dan adiknya yaitu Hasim Djojohadikusumo mendapatkan keuntungan dari proyek ini.

"Yang jelas tidak benar jika Pak Prabowo atau adiknya punya interest pribadi atas keputusan kepindahan ibu kota. Hal tersebut adalah keputusan eksekutif secara keseluruhan dan kemudian juga disetujui legislatif. Jadi Kemenhan juga bukan leading sektor," jelasnya.

Diketahui, Edy Mulyadi mencuat karena video yang menampilkan dirinya beredar di media sosial. Salah satu yang mengunggah klip tersebut adalah akun Twitter @cehlos. Dalam video itu terlihat dia sedang menjadi pembicara dalam sebuah acara.

Dia membahas tentang pemilihan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) yang berada di Kalimantan.

“Ini ada tempat elite. Punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak,” kata Edy Mulyadi.

Pada momen yang sama, Edy juga menyebut Menhan Prabowo Subianto sebagai “Macan yang mengeong” karena tidak paham soal penduduk masa depan IKN. Menurut dia, IKN akan didominasi oleh masyarakat asal China.

Komentar