Selasa, 14 Mei 2024 | 23:45
NEWS

Ternyata, Lumpur Lapindo Menyimpan Harta Karun Super Langka yang Diburu Dunia

Ternyata, Lumpur Lapindo Menyimpan Harta Karun Super Langka yang Diburu Dunia
Lumpur Lapindo (Dok Kementerian PUPR)

ASKARA - Kabar adanya harta karun di lumpur Lapindo, di Sidoarjo, Jawa Timur ramai menjadi perbincangan saat ini.  

Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan fakta, harta karun di lumpur Lapindo tersebit saat ini sedang diburu dunia. 

Pasalnya, di dalam lumpur Lapindo menyimpan logam tanah jarang (rare earth) untuk bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. 

"Jadi memang kami di tahun 2020 melakukan kajian logam tanah jarang ini dengan Puslitbang tekMIRA (Teknologi Mineral dan Batu bara) dan ini baru selesai akhir 2021," ungkap Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono saat menyampaikan keterangan pers virtual, dikutip Sabtu (22/1). 

Dikatakan, studi terkait kandungan tersebut telah dimulai sejak 2020. Dari hasil studi diindikasikan ada kandungan logam tanah jarang yang sangat langka. 

Walaupun secara rinci belum diketahui jumlahnya lantaran masih dalam proses. 

"Hasilnya masih dalam proses, ini kan baru selesai tahun 2021. Jadi kalau sudah selesai menyeluruh akan disampaikan. Ini perlu ada integrasi data jika sudah selesai mudah-mudahan bisa diketahui berapa jumlah logam tanah jarang di Sidoarjo ini," terangnya.

Eko mengatakan, selain logam tanah jarang, sebenarnya terdapat logam critical raw material (CRM) yang juga ditemukan di Lapindo. Bahkan, jumlahnya diindikasi lebih besar dibanding logam tanah jarang itu sendiri.

CRM sendiri adalah mineral mentah yang sangat penting untuk industri, contohnya bauksit, cobalt, antimoni, baryte dan lainnya. 

Eko menyebutkan, pihaknya melakukan studi di 9 lokasi untuk mengidentifikasi logam tanah jarang pada 2020. Salah satu lokasi yang ternyata menunjukkan adanya potensi logam ini adalah lumpur Lapindo. 

Menukil data Pusat Sumber Daya Mineral Batu bara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi, terdapat 28 lokasi yang memiliki potensi logam tanah jarang, dengan rincian 16 lokasi di Sumatra, 7 lokasi di Kalimantan, 3 lokasi di Sulawesi dan 2 lokasi di Jawa.

Komentar