Sabtu, 04 Mei 2024 | 09:54
NEWS

Efikasi Vaksin Konvensional Terus Menurun, Uji Klinis Vaksin Nusantara Dikejar Waktu untuk Booster

Efikasi Vaksin Konvensional Terus Menurun, Uji Klinis Vaksin Nusantara Dikejar Waktu untuk Booster
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti disuntik vaksin Nusantara oleh Terawan Agus Putranto.

ASKARA - Sebuah studi yang menguji efektivitas vaksin Sinovac melawan Covid-19 varian Omicron digelar di Hong Kong.

Para peneliti mengambil tiga dosis vaksin dari jenis Sinovac, terdiri dari dua dosis vaksin dan satu dosis booster.

Hasilnya, para peneliti menemukan tiga dosis vaksin Sinovac nyatanya tidak mampu meningkatkan sistem imun seseorang yang terpapar varian Omicron.

Menukil laporan Reuters, para peneliti menilai vaksin Covid-19 jenis Pfizer lebih ampuh membentuk sistem kekebalan terhadap varian Omicron yang disebut lebih cepat menular dibanding varian Delta.

Merujuk hasil tersebut, para peneliti merekomendasikan agar orang yang telah menerima dua dosis vaksin Sinovac menggunakan jenis vaksin lain untuk suntikan ketiga atau booster.

Sementara, salah satu pendiri Beranda Ruang Diskusi, Dar Edi Yoga mengatakan, berdasar informasi yang diterima, di China warganya divaksin menggunakan Sinovarm, bukan Sinovac. 

Dengan hasil uji di Hong Kong tersebut, kata Yoga, seharusnya pemerintah segera memberikan izin untuk Vaksin Nusantara mengingat situasi semakin darurat

"Kita berkejaran dengan waktu, dimana tingkat efikasi vaksin konvensional terus menurun bahkan cenderung tidak ada, sementara varian Covid-19 terus berkembang dari Delta hingga Omicron dan entah varian apalagi ke depannya," ujar Yoga dalam pesan tertulis, Minggu (26/12).

Yoga pun mempertanyakan uji klinis Vaksin Nusantara, dimana pada tahap 1 dan 2 menunjukkan hasil yang sangat baik. 

"Mengapa uji klinis 3 tidak segera dikeluarkan agar di awal tahun 2022 masyarakat bisa mendapatkan booster Vaksin Nusantara?" tanya dia.

"Terbukti orang yang sudah mendapat Vaksin Nusantara ketika terpapar varian Delta mampu sembuh hanya dalam tempo 4 hari," lanjutnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan instruksi agar Vaksin Nusantara dapat menjadi salah satu booster. 

"Oleh sebab itu jajaran menteri di bawah Presiden segera menindaklanjuti perintah itu," tandasnya.

Komentar