Minggu, 19 Mei 2024 | 05:36
NEWS

4 Fakta Orangtua Bripda Randy dan Novia, Nomor 3 Bikin Kesal

4 Fakta Orangtua Bripda Randy dan Novia, Nomor 3 Bikin Kesal
Novia dan Bripda Randy (Dok Istimewa)

ASKARA - Kematian tragis yang dialami Novia Widyasari Rahayu (23) mendapat sorotan banyak pihak. 

Novia mengalami depresi sehingga memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun di dekat pusara ayahnya tercinta. 

Pasalnya, Bripda Randy Bagus Hari Sasongko, anggota Polres Pasuruan yang memperkosanya hingga hamil dan tidak mau bertanggung jawab justru memaksanya melakukan aborsi sebanyak dua kali.

Belakangan terungkap, Novia ternyata pernah melaporkan kekerasan seksual yang dialaminya kepada Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Agustus 2021 lalu.

Berikut fakta-faktanya yang dirangkum: 

1. Novia sempat dihubungi Komnas Perempuan

Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani mengaku, pihaknya sudah merespons laporan dari Novia dan mencoba menghubungi Novia pada 10 November 2021.

Hal itu dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih utuh atas peristiwa yang dialami, kondisi serta harapan Novia.

Dikatakan Andy, pihaknya sudah berusaha menghubungi Novia melalui aplikasi WhatsApp dan sempat direspons Novia untuk menanyakan prosedur pengaduan.

"Juga melalui telepon, tetapi tidak diangkat," kata Andy. 

2. Novia mengalami pendarahan

Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi mengatakan, Novia mengadukan apa yang dialaminya kepada pihaknya secara online, pada 10 November 2021.

Kepada pihak Komnas Perempuan, Novia menyampaikan dirinya membutuhkan pendampingan psikolog karena dampak psikologis yang dialaminya. 

Novia juga berharap dapat dimediasi dengan Bripda Randy dan keluarganya. 

"Korban (Novia) cerita, dipaksa untuk menggugurkan kehamilannya oleh pacarnya yang berprofesi sebagai anggota kepolisian dengan berbagai cara, seperti memaksa meminum pil KB, obat-obatan, jamu-jamuan, bahkan pemaksaan hubungan seksual karena dianggap akan dapat menggugurkan janin. Berulang kali pula NWR menolak," terang Siti. 

Saat pemaksaan aborsi yang kedua, kata Siti, Novia bahkan sempat mengalami pendarahan hingga jatuh sakit.

"Korban NWR sampai mengalami pendarahan, trombosit berkurang dan jatuh sakit,” ungkap Siti.

3. Novia dituduh orangtua Randy menjebak

Kepada pihak Komnas Perempuan, Novia menceritakan dituduh orangtua Bripda Randy sengaja menjebak Randy agar menghamilinya dan menikahinya.

Orangtua Randy juga menolak menikahkan anak mereka dengan Novia dengan alasan Randy masih punya kakak perempuan yang belum menikah.

Saat itu, Novia tak hanya mengalami beban kejiwaan yang hebat, tetapi juga kesehatannya memburuk.

“Korban merasa tidak berdaya, dicampakkan, disia-siakan, berkeinginan menyakiti diri sendiri dan didiagnosa obsessive compulsive disorder serta gangguan psikosomatik lain,” tutur Siti.

4. Ayah Randy minta maaf

Kemudian, ayah Bripda Randy meminta maaf atas apa yang menimpa Novia. Dia juga menyebut Novia sebagai calon menantunya.

"Saya Niryono, bapak dari Bripka Randy Hari Sasongko. Kami sekeluarga sebagai orang tua mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada publik atas kejadian berita yang heboh di publik pada hari ini dan kemarin," kata Niryono. 

Niryono menyampaikan belasungkawa berpulangnya Novia. Dia juga menyebut Novia calon menantu. 

"Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya calon menantu saya, Novia. Mudah-mudahan Novia diterima di sisi Allah SWT. Saya sangat kasihan dan prihatin," ujarnya.

Dia juga mengaku bukan anggota DPRD, melainkan seorang tengkulak gabah.

Komentar