Pesona Wisata dan Rumah Adat di Kampung Kawa NTT, Suasana Sejuk Nan Asri di Ketinggian 600 MDPL
ASKARA - Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki banyak potensi alam dan budaya. Salah satunya di Kampung Kawa, di bagian barat Desa Labolewa, Kampung Kawa, di Kabupaten Nagekeo.
Kampung ini memiliki suasana yang berbeda dengan wisata kampung lainnya. Suasana masih asri, keberadaan rumah adat Kawa dan kehidupan masyarakat seperti berburu hewan, tradisi adat serta jalur tracking dan lainnya menjadi nilai lebih dari kampung ini.
Suhu udara di kampung ini berkisar antara 20-29 derajat celsius dan angin sepoi-sepoi sepanjang tahun, Kampung Kawa cukup sejuk meski ketinggian dari permukaan laut hanya 600 meter.
Selain itu, Kampung Kawa dan jalan menuju kampung adat ini dikitari hamparan padang rumput, diselingi pohon perdu. Kondisi ini memberikan keleluasaan kepada pelancong untuk memandang jauh ke arah selatan, timur, dan barat Gunung Amegelu.
Kampung Kawa juga memiliki banyak spot foto yang menarik bagi wisatawan.
Di sisi lain, Kampung Kawa juga masih memiliki 12 rumah kampung adat yang kini masih dihuni terbuat dari bahan lokal dengan beratapkan alang-alang, berdindingkan kayu dan bambu, semuanya pun rumah panggung.
Tercatat 13 rumah adat di Kampung Kawa yang masih tampak antik, sama seperti umumnya rumah adat di Flores, rumah adat di Kawa adalah juga rumah kolong dengan tiang yang ditancap dalam ke tanah.
Rumah dibangun mengitari halaman yang luas, tempat warga berkumpul, bermain, dan menjalankan ritual adat.
Di salah satu sudut kampung ada tiang kayu bercabang dua yang disebut Peo, simbol persatuan suku-suku yang mendiami Kampung Kawa.
Jumlah penduduk Kawa saat ini sudah mencapai 448 jiwa lebih dan banyak tinggal di luar Kampung Kawa. Menuju Kampung Kawa juga sangat mudah dijangkau wisatawan yang melintas di jalur utama Trans-Flores bagian tengah-selatan.
Tidak hanya itu, untuk mencapai Kampung Kawa, turis juga bisa berjalan kaki sekitar tujuh kilometer dari jalan utama, Aegela-Mbay. Jalan yang bisa dilewati mobil sudah sampai di kampung yang berusia 500 tahun ini.(genpi)
Komentar